Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumiyati Gagal Lagi Bertemu Presiden

Kompas.com - 31/08/2011, 15:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Bertemu dengan sosok Susilo Bambang Yudhoyono, bagi Rumiyati (54), warga Condet, Jakarta Timur, nyatanya masih jauh dari bayangan. Setelah menunggu selama lebih dari empat jam, tukang pijat keliling tersebut tidak terangkut mobil polisi yang sedianya membawa warga yang akan bersilaturahim pada acara open house di Istana Merdeka.

Demi bertemu sang Presiden, Rumiyati yang juga penderita katarak ini rela berganti bus hingga tiga kali dari Condet. "Saya hanya ingin bertemu Presiden. Enggak dapat uang juga tidak mengapa," tutur perempuan asli Madiun, Jawa Timur, ini, Rabu (31/8/2011) di pelataran Monas.

Sepanjang hidup, Rumiyati tidak pernah melihat langsung SBY. Bagi warga kecil sepertinya, bertemu langsung atau bahkan bisa bersalaman dengan orang nomor satu di Indonesia ini menjadi satu kebanggaan tersendiri. Terlebih, dia merasa memiliki kedekatan emosional sebagai warga Jawa Timur dengan SBY yang asli Pacitan.

Untuk itu, meskipun dua tahun terakhir gagal bersalaman dengan Presiden, dia berharap tahun ini berhasil. Tahun ini, warga yang ingin bersalaman dengan SBY di kantor Kementerian Sekretaris Negara dikumpulkan terlebih dulu di beberapa tenda di pelataran kantor Sekretariat Negara dan kawasan Silang Monas.

Setelah itu, mereka akan diangkut dengan bus polisi ke areal kantor Sekretariat Negara saat open house dibuka pada pukul 15.00. Hal ini untuk menghindari peristiwa mengenaskan pada tahun lalu, ketika seorang warga penderita tunanetra meninggal dunia saat berdesak-desakan pada acara yang sama.

Selain itu, pelaksanaan open house tahun ini dibatasi dari pukul 15.00 hingga 17.00. Ironinya, saat ditanya tentang kebijakan pemerintahan yang dirasa bermanfaat bagi warga miskin sepertinya, Rumiyati hanya menggeleng-gelengkan kepala.

"Enggak tahu juga. Yang pasti harga-harga semakin mahal. Enggak terjangkaulah buat kami yang seperti ini," keluh Rumiyati, yang hanya berpenghasilan sekitar Rp 550.000 per bulan.

Fenomena menyeruaknya hasrat puluhan ribu warga bertemu SBY saat Lebaran tiba terus berulang. Mereka ingin menjangkau tangan pemimpinnya karena, boleh jadi, kebijakan yang ada selama ini tak menjangkau mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

    Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

    Nasional
    PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

    PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

    Nasional
    Hasto Curiga Ada 'Orderan' di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

    Hasto Curiga Ada "Orderan" di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

    Nasional
    Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

    Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

    Nasional
    Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

    Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

    Nasional
    Prabowo Bentuk Gugus Sinkronisasi, Hasto Singgung Rekomendasi Tim Transisi Era Jokowi

    Prabowo Bentuk Gugus Sinkronisasi, Hasto Singgung Rekomendasi Tim Transisi Era Jokowi

    Nasional
    Jokowi Kunker ke Kalimantan Timur Usai Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

    Jokowi Kunker ke Kalimantan Timur Usai Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

    Nasional
    Gantikan Laksda Retiono, Brigjen Taufik Budi Resmi Jabat Komandan PMPP TNI

    Gantikan Laksda Retiono, Brigjen Taufik Budi Resmi Jabat Komandan PMPP TNI

    Nasional
    PKB Ngotot Ingin Gus Yusuf Jadi Calon Gubernur di Pilkada Jateng 2024

    PKB Ngotot Ingin Gus Yusuf Jadi Calon Gubernur di Pilkada Jateng 2024

    Nasional
    PKB Bilang Anies Tak Dapat Keistimewaan, Harus Ikut Uji Kelayakan Jika Ingin Tiket Pilkada

    PKB Bilang Anies Tak Dapat Keistimewaan, Harus Ikut Uji Kelayakan Jika Ingin Tiket Pilkada

    Nasional
    Riset yang Didanai BPDPKS Diyakini Jadi “Problem Solving” Industri Sawit

    Riset yang Didanai BPDPKS Diyakini Jadi “Problem Solving” Industri Sawit

    Nasional
    PAN DKI Ingin Duetkan Anak Zulhas dan Jokowi pada Pilkada Jakarta 2024

    PAN DKI Ingin Duetkan Anak Zulhas dan Jokowi pada Pilkada Jakarta 2024

    Nasional
    Biodiesel Berbasis Sawit Jadi Komoditas Unggulan Ekspor Indonesia

    Biodiesel Berbasis Sawit Jadi Komoditas Unggulan Ekspor Indonesia

    Nasional
    Bicara Pilkada Sumbar 2024, Zulhas: PAN Calon Gubernurnya, Wakil dari Gerindra

    Bicara Pilkada Sumbar 2024, Zulhas: PAN Calon Gubernurnya, Wakil dari Gerindra

    Nasional
    Sejahterakan Pekebun, BPDPKS Dukung Kenaikan Pendanaan Program Peremajaan Sawit Rakyat

    Sejahterakan Pekebun, BPDPKS Dukung Kenaikan Pendanaan Program Peremajaan Sawit Rakyat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com