Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puasa Harus Timbulkan Kepekaan Derita Rakyat

Kompas.com - 30/08/2011, 23:19 WIB

MALANG, KOMPAS.com — Berpuasa semestinya merupakan jalan yang tepat untuk memunculkan ketakwaan. Orang yang sungguh-sungguh bertakwa niscaya tidak akan korup meski tidak ketahuan; tidak berwatak tamak dan aji mumpung saat mendapat amanat rakyat, senantiasa peka dan tidak buta-tuli terhadap penderitaan rakyat.

Demikian antara lain isi khotbah shalat Idul Fitri yang berlangsung di lapangan helikopter Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Selasa (30/8/2011) pagi, yang menghadirkan pengajar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Dr Haedar Nashir, dan juga dihadiri Rektor UMM Dr Muhadjir Effendy.

Haedar menegaskan, apalah artinya berpuasa sebulan penuh jika tidak melahirkan perubahan perilaku. Bahkan, puasa Ramadhan sering disebut sebagai riyadhah sanawiyah atau olah jiwa tahunan, selama sebulan dalam setahun menggembleng diri, tentu hanya untuk satu tujuan, yakni untuk bertakwa.

QS Al Baqarah Ayat 183: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa. Maka, takwa merupakan resultante terpenting dalam proses olah jiwa dan raga, menolak semua keduniawian pada siang hari. Bila tidak berhasil, kata Haedar Nashir, pelakunya akan merugi karena hanya mendapat lapar dan dahaga belaka saat berpuasa.

"Aku adalah kaum yang tidak makan sebelum lapar dan manakala makan berhenti sebelum kenyang," kata Haedar mengutip sabda Rasulullah SWT.

Korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, masih menurut Haedar Nashir, pengurasan kekayaan negara, perusakan alam, perampokan, penipuan, perzinahan, serta segala bentuk kejahatan dan perilaku yang tidak beradab sering bermula dari ambisi-ambisi duniawi yang melampaui takaran, melanggar asas ketakwaan.

Bila tindakan melampaui batas ini diteruskan, jangan heran bakal jatuh ke lembah asfala safilin, ke lembah kehinaan.

Melalui puasa, tambah Haedar, Muslim berlatih simulakra, menahan, mengendalikan, mengatur pemenuhan segala hasrat duniawi itu. Menjalani hidup qonaah, atau penuh keadaban, sesuai ajaran agama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com