Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jet Tempur TNI Bakal Akrobat di Istana

Kompas.com - 12/08/2011, 21:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah pesawat tempur TNI AU disiapkan di Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma sejak Jumat (12/8/2011) untuk memeriahkan upacara HUT Ke-66 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Pesawat-pesawat tempur tersebut akan melakukan terbang lintas (fly pass) di atas Istana Negara pada peringatan Proklamasi 17 Agustus mendatang.

Dalam keterangan pers Lanud Halim PK disebutkan, satu flight (empat unit) F-16 Falcon dari Skadron Udara 3 Lanud Iswahyudi, Madiun, dan satu flight jet tempur Sukhoi dari Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanudin, Makassar, yang masing-masing di bawah kendali Komandan Skadron 3 Letkol (Pnb) Ian Fuadi dan Komandan Skadron 11 Letkol (Pnb) M. Untung Suropati tiba di Halim PK Jumat siang.

Total disiapkan delapan pesawat tempur untuk memeriahkan HUT Ke-66 Proklamasi Kemerdekaan RI.

Kepala Penerangan Lanud Halim PK Mayor (Sus) Gerardus Maliti yang dihubungi mengatakan, para penerbang berlatih untuk menampilkan fly pass di Istana Negara.

"Ada atraksi akrobatik dari para penerbang tempur kita. Mereka terus berlatih untuk tampil pada peringatan Proklamasi," kata Maliti.

Adapun pesawat tempur Sukhoi memiliki keistimewaan sebagai satu-satunya jet tempur yang mampu melakukan manuver Kobra. Manuver tersebut meniru gerakan kepala ular kobra yang berdiri tegak, memagut, lalu turun. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com