Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BBM Malaysia di Sebatik

Kompas.com - 11/08/2011, 02:43 WIB

SAMARINDA, KOMPAS - Warga Pulau Sebatik, Kalimantan Timur, hingga kini masih mengandalkan bahan bakar minyak yang didatangkan dari Tawau, Malaysia. Alasannya, stasiun pompa minyak satu-satunya di pulau terluar tersebut acap kali tutup akibat ketiadaan BBM. Minyak dari Malaysia itu dijual secara eceran.

Kepala Desa Seberang, Kecamatan Sebatik, Hambali Someng mengatakan, terdapat lima pengecer di desa itu yang mendatangkan minyak sekitar 100 liter per hari dari Tawau dengan harga 1,8 ringgit Malaysia (setara Rp 5.200 per liter). Minyak itu lalu dijual di Sebatik Rp 6.000 per liter. ”Kalau hanya mengandalkan minyak dari Pertamina, tak cukup. Makanya, kami ambil dari Tawau,” kata Hambali saat dihubungi dari Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), Rabu (10/8).

Hambali yakin tidak akan terjadi kelangkaan BBM menjelang Lebaran di Sebatik, selama warga masih dapat memperoleh minyak dari Malaysia.

Yuliana—pemilik stasiun pompa minyak atau agen BBM Cahaya Soppeng, yang baru Selasa ini buka kembali setelah dua hari tutup—mengakui, jelang Lebaran ini tidak ada tambahan stok BBM dari Pertamina untuk Sebatik. ”Belum ada pemberitahuan dari Pertamina mengenai tambahan (stok),” kata Yuliana.

Cahaya Soppeng mendapatkan kuota dari Pertamina 130 kiloliter premium dan 20 kiloliter solar per bulan. BBM dipasok 5-6 hari sekali, tetapi warga mengakui bahwa agen premium, minyak, dan solar kerap tutup karena kehabisan stok.

Kontraktor nakal

Di Ende, Flores, polres setempat mengungkap kasus penyimpangan penggunaan BBM bersubsidi, khususnya solar, yang melibatkan kontraktor. Modus yang digunakan pelaku, selain membeli dari pedagang pemilik rekomendasi dari Pemerintah Kabupaten Ende, mereka membeli langsung ke stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) menggunakan beberapa jeriken.

Telah ditahan dua tersangka, yakni Mohamad Zaenudin, warga Desa Uzuramba, Kecamatan Ende, dan Kosmas Dota, warga Kelurahan Sobo, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, Flores.

Sementara itu di Sumbar, polda setempat akan menurunkan 2.848 personel guna mengamankan distribusi BBM bersubsidi selama menjelang dan seusai Lebaran. Kabid Humas Polda Sumbar Ajun Komisaris Besar Agus B Kawedar, Rabu (10/8), menyatakan pengamanan itu menjadi bagian dari Operasi Ketupat 2011.

”Jika pengguna kendaraan bermotor sulit mendapatkan BBM karena banyaknya pembelian dengan jeriken, tidak tertutup kemungkinan kami akan menindak SPBU,” kata Kawedar.

Polisi juga akan pantau kemungkinan adanya penimbunan sembilan bahan pokok jelang Lebaran. (ILO/SEM/INK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com