Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Penimbunan Sembako

Kompas.com - 08/08/2011, 20:51 WIB

BANYUMAS, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah memperkirakan permintaan kebutuhan pokok masyarakat selama bulan puasa hingga Lebaran meningkat rata-rata 15 persen. Untuk menghindari kenaikan harga yang tidak wajar, masyarakat diharap tidak belanja berlebihan. Selain itu, pedagang dan distributor diminta tegas tidak menimbun bahan-bahan pokok terlalu lama.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Banyumas , Purwadi Santosa, Senin (8/8) di Purwokerto, mengimbau masyarakat tidak terpancing membeli bahan pokok secara berlebihan karena justru akan mendorong kenaikan harga. Selain masyarakat, pihak Pemkab juga mengingatkan secara ker as supaya para pedagang dan distributor tidak menimbun bahan pokok terutama seperti beras, telur, gula pasir, dan minyak goreng.

Kami menjamin ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat selama bulan puasa. Fluktuasi harga di pasar saat ini masih tergolong wajar. Namun demikian, semua pihak harus tetap mewaspadai kemungkinan penimbunan bahan pokok menjelang Idul Fitri, terangnya.

Menurut Purwadi, pengawasan dan pemeriksaan terhadap seluruh pasar serta distributor kebutuhan pokok akan terus dilakukan. Jika ketahuan ada penimbunan, akan ditindak tegas.

Dia menjabarkan, stok beras di pasaran dan Bulog saat ini mencapai 24.666 ton, atau cukup untuk kebutuhan setidaknya hingga tiga bulan ke depan. Diakui, kebutuhan beras selama bulan puasa hingga Idul Fitri ak an meningkat sekitar 10 persen dari kondisi biasa 6.684 ton menjadi 7.352 ton per bulan.

Sementara untuk daging sapi, kebutuhan di Banyumas dalam kondisi normal, sekitar 285 ton per bulan. Namun, selama Ramadan hingga Lebaran, diperkirakan meningkat menja di 329 ton per bulan. Hasil koordinasi dengan Dinas Peternakan setempat, stok sapi dari peternak lokal saat ini mencapai 470 ton, sehingga diharapkan tidak ada masalah kurang pasokan.

Untuk daging ayam, kendati saat ini terjadi kenaikan harga berkisar 5- 10 persen di sejumlah pasar tradisional Purwokerto, Purwadi menilai hal itu masih wajar. Kebutuhan daging ayam warga Banyumas pada hari-hari biasa sekitar 1.063 ton per bulan, sedangkan pada Ramadan dan Lebaran, melonjak menjadi 1.414 ton per bulan.

Indikasi Penimbunan Dari pantauan, harga daging ayam di Purwokerto rata-rata Rp 27.000 per kilogram, atau naik sekitar 10 persen dari pekan sebelumnya Rp 23.000 per kg. Kenaikan harga hanya efek psikologis di pasar memasuki awal puasa. "Kami yakin, pekan ini sudah akan menurun. Sebab, stok daging ayam di Banyumas saat ini sangat mencukupi yakni sekitar 4.485 ton," jelasnya.

Terkait indikasi penimbunan kebutuhan pokok menjelang Lebaran, sudah dirasakan sejumah pedagang telur ayam di Purwokerto. Tiba-tiba saja, pasokan ke kios saya dikurangi dari 2,5 kuintal menjadi 1,5 kuintal per hari. Katanya, pasokan dari peternak lagi sedikit, keluh Ningsih (31), grosir telur Pasar Wage.

Keterangan para supir truk pengangkut telur dari para distributor di Banyumas, aksi penimbunan biasa dilakukan memasuki bulan puasa. Para distributor akan menjualnya beberapa hari sebelum puasa saat harga sudah naik hingga 20-30 persen dengan harapan keuntungannya berlipat ganda, kata Boge (25), salah satu supir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com