Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Haposan Laporkan Hakim ke KY

Kompas.com - 22/07/2011, 18:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Terdakwa Haposan Hutagalung melalui penasihat hukumnya, Jhon Panggabean, akan melaporkan majelis hakim Pengadilan Tinggi DKI Jakarta yang menyidangkan kasus Haposan ke Komisi Yudisial. Alasannya, majelis hakim lalai dan tidak profesional sehingga mengakibatkan Haposan dihukum. Demikian diungkapkan Jhon, Jumat (22/7/2011), di Jakarta.

Menurut Jhon, putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No.10/PID/TPK/2011/PT.DKI tanggal 5 Mei 2011, yang memperberat vonis Haposan Hutagalung menjadi pidana penjara selama 9 tahun dan denda sebesar Rp 300 juta adalah tanpa berdasarkan atas fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan.

Bahkan, kata Jhon, ada pertimbangan hukum yang menjadikan dakwaan terbukti tetapi merujuk pada sesuatu hal yang tidak pernah ada.

Pertimbangan tersebut berbunyi, "Bahwa dalam berita acara pemeriksaan di Penyidik Polri Terdakwa bertemu dengan Penyidik M. Arafat Enanie di Hotel Ambhara sebanyak dua kali sekitar bulan September dan Oktober 2009. Dan terdakwa memberikan uang kepada Penyidik M. Arafat Enanie sebesar US $ 25.000 (dua puluh lima ribu Dollar Amerika) dan US $ 35.000 (tiga puluh lima ribu Dollar Amerika) agar Gayus HP. Tambunan tidak ditahan dan rumah tidak disita yang diserahkan di parkiran luar Hotel Ambhara, namun di persidangan saksi M. Arafat Enanie merasa tidak menerima."

Pertimbangan hukum tersebut, menurut Jhon, jelas salah karena dalam BAP penyidikan tidak pernah ada keterangan baik Saksi M Arafat Enanie maupun Terdakwa yang menyatakan sebagaimana pertimbangan tersebut.

"Hal ini sudah kami persoalkan pada saat banding di Pengadilan Tinggi, tetapi sama sekali tidak dipertimbangkan dan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta justru memperberat hukuman tanpa sama sekali mempertimbangkan fakta-fakta yang kami ungkapkan dalam memori banding," ujar Haposan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com