Jakarta, Kompas -
Hal itu dipaparkan Kepala Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional Asep Karsidi dan Direktur Pembangunan Regional Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Arifin Rudiyanto pada pra-peluncuran ”Geospasial untuk Negeri”, Selasa (19/7) di Jakarta.
Peluncuran program rencananya akan dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pada 17 Oktober di Istana Merdeka bertepatan HUT Bakosurtanal.
Untuk pembangunan nasional, kini masih digunakan peta berskala 1 : 250.000 yang dibuat tahun 2000. Kini, tengah disiapkan peta berskala 1 : 50.000 untuk pulau-pulau besar. Khusus untuk pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara akan dibuat peta berskala 1 : 25.000.
Proyek survei dan pemetaan (surta) dilaksanakan hingga 2014. Pada tahap awal dilakukan penyusunan dan pembaruan peta skala 1 : 50.000 dengan foto udara untuk Sumatera. Untuk beberapa kota di pulau itu, antara lain Jambi dan Riau, petanya berskala 1 : 10.000. Program ini mendapat bantuan dari JICA.
Mengenai anggaran proyek, Arifin menjelaskan, selama program lima tahun dialokasikan anggaran Rp 2,4 triliun, sekitar Rp 1,5 triliun dari APBN.
Arifin berharap anggaran digunakan secara efektif dan efisien, dengan menegakkan fungsi koordinasi yang dimiliki Bakosurtanal. ”Jangan sampai ada instansi membuat peta tematik tanpa menggunakan peta dasar Bakosurtanal,” katanya.
Asep menanggapi fungsi koordinasi akan dijalankan melalui Rapat Koordinasi Pembangunan Bidang Surta. Keputusan yang diambil dalam rapat itu akan diserahkan ke Bappenas. ”Karena itu, nantinya tidak ada proyek yang dilaksanakan di luar keputusan rapat,” kata Asep.
Pada peluncuran itu, menurut Asep, akan diperkenalkan produk unggulan Bakosurtanal, yaitu Geoportal Nasional, Peta Ecoregion, dan Atlas Tactile, serta peresmian perubahan Bakosurtanal menjadi Badan Informasi Geospasial.
Asep memaparkan, Geoportal Nasional yang disebut Indonesian Geospatial Portal merupakan wadah yang memungkinkan akses data dan informasi rupa bumi yang dimiliki instansi pusat dan daerah terhimpun dan terdistribusi serta ditampilkan dalam aplikasi berbasis web.
Peta Ecoregian adalah peta wilayah geografis yang memiliki kesamaan ciri iklim, tanah, air, flora, fauna, dan pola interaksi manusia dengan alam yang menggambarkan integritas sistem alam dan lingkungan hidup.
Adapun Atlas Tactile yang menyajikan informasi keruangan dalam bentuk peta tiga dimensi untuk membantu tunanetra mengetahui peta dengan rabaan jarinya pada atlas tersebut.