Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiket Mereka Dibeli, Sulit Diberantas

Kompas.com - 16/07/2011, 01:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com Calo tiket kereta api (KA), diakui PT Kereta Api Indonesia (KAI), sulit diberantas dengan tuntas sepanjang masyarakat masih memberi perhatian pada tawaran jasa mereka. Meski pengawasan oleh pihak PT KAI diperketat, para calo tetap bisa menemukan jalan untuk menawarkan layanan khusus.

"Mereka sulit diberantas selama calon penumpang masih terus mencari tiket melalui mereka," kata Mateta Rijalulhaq, Manajer Humas PT KAI, kepada Kompas.com di kantornya, Jakarta, Jumat (15/7/2011).

Situasi ini tak terhindarkan, terutama pada saat liburan. Para calon penumpang yang datang pada hari-H sering kesulitan karena tiket telah berada di tangan para calo. Sementara tiket yang dijual di loket stasiun, selain jumlahnya terbatas, antreannya panjang. Jalan pintas yang ditempuh adalah dengan membeli tiket dari calo walaupun perbedaan harganya cukup besar.

Cara terbaik menghindari tawaran calo adalah merencanakan liburan jauh lebih awal. Dengan demikian, calon pengguna jasa perkeretaapian bisa memesan tiket tanpa terburu-buru waktu yang mepet.

"Apalagi supply terbatas, sedangkan demand (permintaan) besar. Kereta dan daya tampungnya memang terbatas. Sementara itu, misalnya saat liburan Lebaran nanti, peminat kereta api sangat banyak," jelas Mateta. Tiket pasti tersedia jika waktu pemesanan juga lebih awal.

Saran kedua yang disampaikannya adalah tidak memaksakan diri menumpang KA jika tiket tidak tersedia. "Carilah alternatif transportasi yang lain. Jangan memaksakan harus naik kereta," kata Mateta. Karena kebanyakan penumpang tetap memaksakan diri menumpang KA walaupun stok tiket di tempat-tempat penjualan resmi telah ludes, mereka akhirnya membeli tiket dari tangan calo.

Hal ini diakuinya sebagai pilihan sulit. Sebab, KA masih menjadi pilihan utama transportasi sebagian besar masyarakat saat liburan karena murahnya biaya perjalanan.

Untuk mempermudah pemesanan tiket, PT KAI sebenarnya sudah memfasilitasi dengan membuka lebih banyak lokasi dan cara penjualan. Tiket bisa direservasi melalui Call Center 121, bisa dibeli secara online, serta melalui ATM Bank Mandiri, BRI, dan BII. Tiket juga dijual tidak hanya di loket-loket stasiun, tetapi juga di Kantor Pos, minimarket, dan agen-agen penjualan.

Waktu penjualan juga dipercepat. Untuk Lebaran tahun ini, misalnya, tiket sudah bisa dipesan 40 hari sebelum hari keberangkatan.

Ia mengharapkan pembukaan reservasi lebih awal ini akan lebih bermanfaat bagi para calon penumpang. "Jangan malah para calo yang memesan duluan," kata Mateta.

Keterlibatan masyarakat dalam menghentikan para calo juga dikemukakan oleh Kepala Stasiun KA Pasar Senen, Yuskal Setiawan. "Kalau masyarakat kompak menghentikan pembelian tiket melalui calo, mereka akan rugi, dan akhirnya mati sendiri," katanya.

Yuskal menjelaskan, para calo membeli tiket melalui jalur-jalur resmi dengan harga resmi. Tiket-tiket yang diperoleh kemudian dijual lagi dengan harga yang jauh lebih tinggi. Investasi mereka akan gagal alias merugi seandainya masyarakat menghindari tawaran jasa mereka. Jika kerugian berlangsung terus, mereka akan menghentikan usaha tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com