Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilukada 2012 Banyak Golput

Kompas.com - 14/07/2011, 03:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Perwakilan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera Selamat Nurdin memprediksi bahwa masyarakat yang memilih golongan putih atau golput akan banyak. Hal ini disampaikannya menanggapi pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) yang akan dilaksanakan pada 2012.

Hal ini dikarenakan bakal calon yang banyak disebut-sebut kurang memiliki magnet terhadap masyarakat. "Karena tokoh-tokohnya terbatas, saya rasa nanti banyak golput di Jakarta. Partisipasi masyarakat juga kurang menggeliat. Kurang gereget," kata Selamat ketika ditemui seusai Rapat Paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (13/7/2011).

Menurutnya, setiap bakal calon gubernur di Jakarta harus dilihat terlebih dahulu mengenai penerimaan tokoh-tokoh ini di mata publik. Baik dari sesama elite politis, pejabat, pengusaha, tokoh ormas, maupun masyarakat awam. Tidak hanya itu, penerimaan dari golongan polisi dan tentara juga menjadi suatu elemen penting.

"Jadi seorang calon tidak cukup menang di Jakarta ini jika belum bisa merangkul semuanya. Cukup populer, tetapi Anda menang tidak bisa berbuat apa-apa dan tidak ada berubahan wujud buat apa. Menurut saya, baik calon dari internal partai maupun eksternal harus dilihat yang punya silaturahmi baik dengan berbagai pihak," tutur Selamat.

Ia juga mengungkapkan bahwa bakal calon ini juga harus punya hubungan baik dengan media. Karena itu, PKS melakukan uji elite dan uji grassroot untuk menentukan bakal calon dari partainya ini.

"Sampai saat ini, nama yang muncul masih itu-itu saja. Popularitas ya, beberapa ada yang memenuhi syarat. Tapi, untuk memperbaiki dan menata Jakarta? Masih banyak yang biasa saja sehingga masyarakat pun jadinya kurang antusias," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com