Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misbakhun Pagi Bekerja Sore ke Salemba

Kompas.com - 13/07/2011, 18:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Misbakhun kedapatan jalan-jalan di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Rabu (13/7/2011). Menurut kuasa hukum Mizbakhun, Parluhutan Simanjuntak, kliennya yang divonis dua tahun Mahkamah Agung (MA) tingkat kasasi itu mendapat asimilasi. Karena itu sangat mungkin Misbakhun berada di salah satu pusat perbelanjaan tersebut.

"Setahu saya dia punya izin asimilasi, pagi keluar bekerja dan sore ke Salemba," kata Parluhutan. Menurut pengacara yang akrab dipanggil Luhut itu, asimilasi ini diberikan kepada Misbakhun hingga dia bebas nanti.

Misbakhun divonis dua tahun penjara oleh MA saat sidang kasasi kasusnya, kasus pemalsuan dokumen pendukung L/C fiktif.

Sebelum itu, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memvonis satu tahun penjara atas perkaranya. Namun, dalam sidang banding Pengadilan Tinggi Jakarta, majelis hakim memvonisnya dua tahun yang diperkuat dalam sidang kasasi.

Misbakhun ditahan sejak April 2010 saat kasus ini disidik oleh Bareskrim Polri. Izin asimilasi menurut Parluhutuan diberikan karena terpidana sudah menjalani separuh masa tahanan.

Namun, Luhut belum bisa memastikan apakah kliennya tersebut yang berada di pusat perbelanjaan itu, karena berada di luar Jakarta. Karenanya, Parluhutan akan segera mencari tahu setelah ia berada di Jakarta.

Parluhutan menambahkan, setahu dirinya, izin asimilasi hanya dipakai untuk bekerja. "Kalau rincian izinnya diperbolehkan hanya untuk bekerja," imbuhnya.(Tribunnews.com/Abdul Qodir)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com