Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sultan Mundur, Nasdem Tak Terpengaruh

Kompas.com - 08/07/2011, 17:53 WIB

PROBOLINGGO, KOMPAS.com — Mundurnya Sultan Hamengkubuwono X dari ormas Nasional Demokrat karena berubah menjadi partai politik ditanggapi biasa-biasa saja oleh pengurus Nasdem di daerah.

Salah satunya adalah Ketua DPW Nasdem Jawa Timur, Hasan Aminuddin. Menurut Hasan, mundurnya Sultan dari Nasdem adalah pilihan pribadi dan hak Sultan sendiri. "Siapa pun pengurus Nasdem di DPP, DPW, maupun DPD, yang mengundurkan diri dari Nasdem adalah hak dan pilihan pribadi. Hal itu (mundurnya Sultan) tidak akan berpengaruh pada organisasi, khususnya ormas Nasdem Jawa Timur yang saya pimpin, tetap solid," katanya, Jumat (8/7/2011).

Hasan, yang juga Bupati Probolinggo itu, mengibaratkan sebuah organisasi adalah kendaraan besar yang memuat banyak penumpang atau bus. Yang namanya bus, mesti ada saja penumpang yang naik dan turun. "Jadi, bagi kami, itu tidak berpengaruh," tegasnya.

Walaupun Sultan mundur dari ormas Nasdem, Hasan mengatakan, baru-baru ini banyak tokoh yang mulai merapat ke ormas Nasdem Jatim. Buktinya, mantan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana (Purn) Tejo dengan sejumlah anak buahnya baru saja merapat ke ormas dan Partai Nasdem Jatim.

Selain itu, lanjut Hasan, ada pula dua pensiunan TNI AD berpangkat Letkol yang juga bergabung. Salah satunya Letkol Inf Supriyadi (Purn). Menurut dia, hal itu membuktikan bahwa Nasdem semakin mendapat tempat dari berbagai elemen masyarakat. "Restorasi Indonesia yang digalakkan Nasdem terus diupayakan," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Probolinggo, Rifai, menilai alasan mundurnya Sultan dari ormas Nasdem tidak masuk akal. Pasalnya, kata Rifai, ormas Nasional Demokrat tetaplah ormas, sementara Partai Nasdem itu dilahirkan dari ormas Nasional Demokrat.

"Jadi, alasannya tetap tak masuk akal bagi saya. Kecuali, kalau ormas Nasional Demokrat menjadi partai politik, baru alasan Sultan masuk akal. Sekali lagi, beda lho, ormas Nasional Demokrat dengan Partai Nasdem," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com