Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yani-Muqowam Bersatu Lawan SDA

Kompas.com - 05/07/2011, 16:28 WIB

BANDUNG, KOMPAS - Muktamar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) VII yang diikuti tiga kandidat yakni Suryadharma Ali, Ahmad Yani dan Akhmad Muqowan, dipastikan berlangsung sengit. Pasalnya dua kontestan yakni Muqowam dan Yani sepakat bersatu untuk menantang Suryadharma. Hal tersebut diungkapkan Anggota Tim Pemenangan Muqowam, Teuku Taufiqulhadi, di acara Muktamar PPP, Selasa (5/7/2011).

Taufiqulhadi menjelaskan, kesepakatan itu muncul dalam sebuah pertemuan yang berlangsung pada pukul 15.30 WIB di Hotel Hyatt yang berjarak kurang 1 kilometer. Alasan Yani bergabung, ujar Taufiqulhadi, adalah menggabungkan kekuatan yang mendorong perubahan partai.

Dua hari sebelumnya, Muqowam juga menggandeng kandidat ketua umum yang batal tampil, Muchdi Purwoprandjono. Dengan bersatunya kekuatan anti Suryadharma itu, ujar Taufiqulhadi, pihaknya merasa bisa membalikkan hasil laporan pemandangan umum yang menunjukkan dukungan kepada SDA. Dia bahkan mengklaim bahwa Muqowam bisa meraup suara hingga 61 persen dari 1.184 suara utusan di muktamar.

Indikasi dua orang bergabung itu sudah terlihat sejak acara pembukaan muktamar. Muqowam dan Yani bergandengan dan sama-sama menyalami peserta.

M Romahurmuzziy dari Tim Pemenangan SDA mengomentari hal tersebut dengan enteng. Dia merasa tidak kaget karena sejak awal memang terlihat.

"Ini seperti barang lama yang dikemas baru," kata Romi.

Dia menyebut, langkah Yani sudah diramalkan dan diperhitungkan. Kubu SDA tidak mengkhawatirkan hal tersebut karena yakin memegang kepercayaan pengurus tingkat wilayah maupun cabang. Dia mempersilakan peserta muktamar untuk menilai langkah dua calon tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com