Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulangkan Jasad Erni, Keluarga Utang PJTKI

Kompas.com - 23/06/2011, 16:57 WIB

PAREPARE, KOMPAS.com — Kematian Erni Zaenuddin (19), tenaga kerja wanita (TKW) yang tewas di Kairo, Mesir, 6 Juni lalu, hingga kini masih misterius.

Keterangan medis pihak rumah sakit Mesir yang menyebut Erni jatuh, tidak dipercaya pihak keluarga. Dalam keterangan itu tidak disebut luka yang diderita Erni sebagai akibat dia terjatuh hingga akhirnya meninggal. 

"Kami tidak percaya kalau anak kami meninggal hanya karena terjatuh. Pihak PJTKI sudah kami tanya, tapi tidak bisa juga menjelaskan. Kami menduga, anak kami tewas setelah dihabisi, mungkin oleh majikannya," kata Aisyah, ibu korban kepada Kompas.com, Kamis (23/6/2011).

Untuk memulangkan jenazah Erni, diakui Aisyah, bukan hal yang mudah. Awalnya pihak PJTKI mengaku tidak bisa membantu memulangkan jenazah Erni. Mereka kemudian meminta uang sebesar Rp 10 juta untuk biaya pemulangan.

"Kami tidak punya uang sebesar itu. Kami diberi uang PJTKI sebesar Rp 10 juta untuk biaya pemulangan jenazah anak kami. Tapi itu pinjaman yang masih harus kami tebus," papar Aisyah.

Erni, warga Dusun Kapa, Desa Siwolongpolong, Kecamatan Mattiro Sompe, Pinrang,  diberangkatkan ke Kairo, Mesir, oleh PJTKI pada 20 Agustus 2010. Belakangan diketahui Erni hanya mengantongi paspor melancong. 

Kabid kepengawasan TKI Disnaker Kabupaten Pinrang Dra Siti Fatimah, mengatakan, nama Erni Zainuddin tidak terdaftar sebagai TKI resmi. Dari 201 warga Pinrang yang terdata resmi menjadi TKI di Arab Saudi dan negara Timur Tengah, nama Erni Zainuddin tidak tercantum.

"Erni memang memiliki paspor dengan nomor V 695911. Tapi paspor tersebut adalah dokumen perjalanan untuk kepentingan melancong atau sekadar berjalan-jalan, bukan sebagai TKI," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com