Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peduli TKI, Satu Keluarga Mengamen

Kompas.com - 22/06/2011, 21:30 WIB

PASURUAN, KOMPAS.com — Aksi kepedulian terhadap nasib tenaga kerja Indonesia (TKI) terus mengalir. Salah satunya yang ditunjukkan oleh keluarga Hari Widiyanto, warga Jalan Hasanuddin No 30 Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, yang menggalang dana dengan cara mengamen di jalan.

Bahkan, mereka juga menciptakan lagu khusus bertema masalah yang dihadapi oleh para TKI, Rabu (22/6/2011). Dengan mengenakan kaus merah putih bertuliskan "Indonesia", Hari (49) bersama istrinya, Nurul Khoiriyah (45), serta tiga anaknya menjadi perhatian pengguna jalan di perempatan Jalan Panglima Sudirman.

Mereka langsung menyanyikan lagu ciptaannya yang berjudul "Jeritan TKI" sembari menjulurkan kotak amal bertuliskan "Peduli TKI" kepada pengguna jalan.

Dengan menggelar aksi sosial itu, mereka berharap agar masalah TKI yang berlatar belakang keluarga kurang mampu itu segera berakhir.

"Apalagi nasib TKI yang terjerat hukum, sepertinya tak punya pembelaan di negeri orang, hingga sampai menerima hukum pancung," ujar Hari.

Dari syair lagu "Jeritan TKI" yang dinyanyikan saat mengamen terdengar jelas kritik sosial yang disampaikan. Mereka menilai tak hanya pemerintah yang menyelesaikan masalah TKI, para TKI pun juga diharapkan untuk membekali diri sebelum berangkat menjadi tenaga kerja di negeri orang lain.

"Inginnya kerja mencari harta, yang didapat malah derita. Jangan salahkan pemerintah saja, semua jadi tanggung jawab bersama," papar Hari, seperti dalam syair lagu ciptaannya.

Kritik sosial yang dilakukan Hari bersama keluarganya itu sepertinya sangat efektif untuk menarik simpatik. Kurang dari setengah jam, jumlah sumbangan yang dikumpulkan sebanyak Rp 78.000.

Dan, mereka pun menilai bahwa aksi itu tidak semata-mata mencari sumbangan saja, tetapi rasa empati terhadap nasib TKI yang disampaikan melalui lagu-lagunya.

"Kalau memang nanti bisa terkumpul banyak, ya syukurlah, nanti disampaikan ke dinas terkait untuk disampaikan kepada keluarga TKI," jelasnya.

Menanggapi aksi mengamen di jalan oleh keluarga Hari Widiyanto, para pengguna jalan sepertinya tidak keberatan. Sebab, jumlah mereka tidak terlalu banyak sehingga tidak mengganggu pengguna jalan.

"Apalagi, pesan moral yang disampaikan lewat lagunya cukup menarik," ungkap Yogi Anggara, pengendara sepeda motor yang melintas di Jalan Panglima Sudirman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com