Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Densus Terus Buru Jaringan Teroris

Kompas.com - 09/06/2011, 18:53 WIB

PALU, KOMPAS.com — Hingga Kamis (9/6/2011), tim Detasemen Khusus 88 Antiteror terus memburu orang-orang yang diduga terlibat kasus penembakan di Palu dan diduga anggota kelompok dan jaringan teroris di Poso. Selain itu, polisi juga masih terus mencari barang bukti seperti amunisi, senjata, dan bahan peledak yang diduga disembunyikan di sejumlah lokasi di Poso, Sulawesi Tengah.

Informasi yang dihimpun di Poso menyebut, sejak Kamis pagi Tim Densus 88 sudah bergerak ke sejumlah tempat seperti Desa Kalora, Lape, dan lainnya di Kecamatan Poso Pesisir untuk mencari sejumlah barang yang diduga masih disembunyikan. Polisi juga masih mencari senjata M-16 yang menurut pengakuan MS dibuang di sungai.

Sebelumnya MS bersama AM, dan ZH ditangkap Densus, Senin dan Selasa di Kabupaten Tojo Unauna dan Poso, berikut barang bukti peluru berbagai kaliber sebanyak 78 butir. Selain itu, sejumlah barang lain seperti potongan pipa, kabel, besi, bubuk hitam, yang diduga akan digunakan sebagai bahan perakit bom.

Tiga tersangka yang ditangkap Selasa lalu, sebenarnya sudah dibawa ke Markas Polda Sulteng dan tiba Selasa malam. Tapi untuk kepentingan pencarian barang bukti, salah seorang tersangka, yakni ZH, dibawa kembali ke Poso Rabu (8/6/2011) untuk menunjukkan barang-barang yang diduga disembunyikan. Nyatanya, sesampai di lokasi, ZH tak bisa menunjukkan barang yang dicari. Menurut rencana, Densus akan meminta MS dibawa ke Poso untuk ikut mencari barang bukti termasuk senjata.

Diduga hingga kini masih banyak senjata, baik sisa konflik, rakitan, maupun pasokan dari luar, yang disimpan kelompok-kelompok tertentu di Poso. Bahkan kelompok-kelompok ini diduga menjadikan sejumlah lokasi di wilayah Poso, Morowali, dan Tojo Unauna sebagai tempat latihan menembak dan perang.

Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Irjen Dewa Parsana mengatakan, peredaran senjata ini agak sulit dilacak karena kerap dibawa masuk dalam kondisi terpisah-pisah. Beberapa jenis senjata yang diduga masih banyak beredar dan disimpan masyarakat adalah jenis M 16, FN, SS1, Jungle Carbine, RPD, FN Minimi, dan lainnya. Selain senjata organisk, peredaran senjata rakitan juga marak. Senjata rakitan ini kerap digunakan dengan peluru tajam.

"Kami belum bisa melansir data pasti berapa banyak yang beredar, tapi memang masih banyak yang disimpan oleh masyarakat terutama kelompok-kelompok tertentu. Selain sisa konflik, senjata juga dipasok dari luar Sulteng. Pasokan senjata ini kadang sulit dimonitor karena dikirim dalam bentuk terpisah-pisah dan baru dirakit di tempat tujuan. Di Poso khususnya, banyak orang yang sangat pandai merakit senjata termasuk memasang lagi senjata yang dikirim dalam bentuk terpisah-pisah," katanya.

Sebenarnya terkait kepemilikan senjata, setiap tahun, Kepolisian Daerah Sulteng selalu melakukan operasi untuk menyita senjata dari warga sekaligus meminta warga menyerahkan dengan sukarela. Setiap tahun pula, ratusan senjata dan ribuan amunisi sitaan ini dimusnahkan. Memang ini bukan jaminan kepemilikan senjata di masyarakat sudah tidak ada karena hingga kini belum semua senjata sisa konflik diserahkan, apalagi pasokan dari luar juga terus masuk. Pelatihan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu membuat pemilik senjata ilegal mahir menggunakan senjata.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com