London, Rabu -
Menteri Pertahanan Inggris Liam Fox mengungkapkan hal itu, Selasa (7/6) di London. Fox mengatakan, Inggris sedang berjuang keras melawan ”pertempuran terus-menerus” untuk mempertahankan keamanan dari musuh di dunia maya.
Peringatan Fox muncul setelah situs kontraktor pertahanan AS, Lockheed Martin, juga diserang bulan lalu. Hal ini mencuatkan kecemasan internasional mengenai kemampuan para peretas (hacker) menargetkan situs pemerintahan. ”Ada pertarungan terus-menerus yang dilancarkan terhadap kami, hari demi hari,” kata Fox di hadapan para tokoh bisnis di London.
”Sistem-sistem kami menjadi sasaran para bandit, badan-badan intelijen asing, dan aktor berbahaya lain yang ingin mengeksploitasi rakyat kami, merusak sistem, dan mencuri informasi,” ungkap Fox.
Tahun lalu Kementerian Pertahanan Inggris memblokir dan menyelidiki lebih dari 1.000 serangan serius. ”Ancaman ini terus berkembang dan tergolong canggih. Departemen saya telah menjadi target utama,” kata Fox lagi.
Dalam sebuah strategi keamanan nasional yang baru diresmikan tahun lalu, Inggris menggolongkan serangan dunia maya bersama terorisme internasional sebagai ancaman terbesar negara itu.
Menurut Fox, keamanan dunia maya akan menjadi perhatian utama saat melakukan kontrak pertahanan pada masa depan. Harus diingat, ”kekayaan intelektual dalam industri pertahanan dan keamanan berisiko dari sebuah aksi perampokan sistematis”.
Menteri Pertahanan AS Robert Gates menyerukan perlunya dialog internasional yang komprehensif untuk membahas serangan dunia maya itu dalam sebuah konferensi keamanan di Singapura, akhir pekan lalu. Seruan muncul setelah peretas China dituding telah membobol berbagai situs penting di dunia. Beijing membantah berada di balik serangan para peretas itu.
Sekitar 300 ahli dunia maya global berkumpul di Tallinn, Estonia, Selasa, terkait konferensi Konflik Dunia Maya NATO yang terfokus pada aspek hukum dan politik keamanan internet nasional dan global.