Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Meyakini Syarifuddin Dijebak

Kompas.com - 07/06/2011, 15:37 WIB

SIDRAP KOMPAS.com - Keluarga hakim Syarifuddin Umar, baik yang bermukim di Kota Parepare, maupun di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, tetap meyakini kalau penangkapan hakim pengawas kepailitan di Pengadilan Niaga, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, itu adalah jebakan.

Syarifuddin diciduk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu malam (1/6/2011) lalu di kediamannya, di kawasan Sunter, Jakarta Utara, terkait dugaan suap yang diterimanya terkait perkara kepailitan PT SCI yang ditanganinya.

"Kami yakin penangkapan itu hanya jebakan. Anak saya tidak mungkin menyalahgunakan jabatannya," kata orang tua, Umar Lahalede kepada Kompas.com.

Salah seorang saudara laki-laki hakim yang merupakan sulung dari 9 bersaudara tersebut, Pelita Umar, menegaskan, Syarifuddin secara jantan akan menghadapi kasus dugaan suap yang diarahkan kepadanya. Dalam menghadapi pemeriksaan lanjutan, Syarifuddin pun tidak akan menutupi lagi wajahnya, seperti ketika pertama ditangkap oleh KPK.

"Pada pemeriksaan selanjutnya, kakak kami tidak akan menutup muka lagi. Dia akan menunjukkan ketegarannya kepada seluruh masyarakat Indonesia, yang telah terkontaminasi dengan pendapat-pendapat dan komentar yang menyesatkan," kata Pelita Umar, saudara Syarifuddin.

Demi kehormatan keluarga, korps dan nama daerah tempat asalnya, kata anggota DPRD Kabupaten Sidrap ini, hakim Syarifuddin akan mengungkap kebenaran yang sesungguhnya. Dia secara jantan manantang secara terbuka komentator yang dinilainya menyesatkan, di depan media.

Syarifuddin, kata Pelita Umar, kepada kuasa hukumnya Junimart Girsang, sempat mengutarakan unek-uneknya, terkait penangkapannya oleh KPK.

"Kakak saya merasa dijebak oleh lawan-lawannya, karena kerap memberi vonis yang tegas dalam kasus hukum. Beliau akan menjelaskan secara terang-benderang, ada apa di balik semua ini. Sejak awal sudah ada penzoliman, karena kerap ada yang melaporkannya termasuk ke Komisi Yudisial," katanya.

Bahkan saat ditangkap KPK pekan lalu, kata Pelita Umar lagi, Syarifuddin juga merasa heran karena uang yang ditemukan KPK, tidak diakui sebagai miliknya. 

Syarifuddin pun, menurut Pelita Umar, sangat yakin telah dijebak dan dizolimi lantaran beberapa perkara besar, diputuskannya secara tegas dan jelas. "Kakak kami pun bahkan tidak tahu siapa pemilik uang yang ditemukan KPK itu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com