Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singgasana Bondan

Kompas.com - 05/06/2011, 04:23 WIB

Rumah itu sederhana, namun menyimpan energi kreatif yang besar buat Bondan Nusantara. Di rumah itulah, sutradara dan pemain kethoprak asal Bantul itu menghasilkan banyak naskah pementasan. Bondan biasanya bekerja di sebuah meja kerja yang terletak di sudut ruang tengah merangkap ruang tamu. Tempat ini menjadi semacam singgasana Bondan.

”Saya bisa mengetik naskah sampai pagi di sini,” ujarnya menunjuk meja yang dilengkapi sebuah kursi, rak sarat buku, dan sebuah komputer. Bondan tidak ingat lagi sudah berapa naskah pementasan kethoprak yang dia hasilkan di meja kerja itu.

Dia bercerita, inspirasi untuk menulis mudah diwujudkan di ruangan itu, meski inspirasi itu bisa datang dari mana saja, termasuk dari peristiwa gempa besar yang melanda Yogyakarta tahun 2006.

”Peristiwa itu menginspirasi lahirnya dua lakon, yakni Lindu (gempa) dan Saijah Adinda,” ujar Bondan yang sering wira-wiri Bantul-Kota Yogya dengan vespa bututnya. Kini, vespa tersebut telah dia pensiunkan dan perannya diganti motor bebek yang tidak kalah tuanya. Orang sering menyebutnya motor bebek ”pitung”, kependekatan dari pitungpuluhan atau tujuh puluhan. Maksudnya motor tersebut diproduksi tahun 1970-an.

Dua lakon itu telah dipentaskan. Yang pertama dipentaskan di Yogyakarta untuk menghibur korban gempa. Lakon kedua, Saijah Adinda, dipentaskan di Yogyakarta, Solo, dan Jakarta.

Bondan mengatakan, semua persiapan pentas biasanya dilakukan di rumahnya, mulai dari bedah naskah hingga reading. ”Rumah ini jadi markas,” kata Bondan yang sesekali bermain sinetron atau film.

Tahun ini dia main di film televisi Perkutut Falls in Love dan Sahabat Terhebat yang katanya akan ditayangkan di televisi nasional.

Tidak tertarik pindah ke Jakarta agar bisa tenggelam dalam industri film atau sinetron?

”Enggaklah Mas, tinggal di sini (Bantul) lebih enak, tentrem,” jawabnya. (BSW)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com