SOM, Respons Positif Pemerintah Arab

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat di Jakarta, Rabu (25/5/2011) malam, menilai pelaksanaan forum Senior Official Meeting (SOM) atau pertemuan antarpejabat tinggi pemerintah antara Indonesia dan Arab Saudi merupakan salah satu bentuk respons positif Pemerintah Arab Saudi atas berbagai masalah tenaga kerja Indonesia (TKI).    

SOM yang akan dilaksanakan di Jeddah pada 28-29 Mei nanti juga sebagai tanda keseriusan Pemerintah Arab Saudi untuk mengupayakan kesepakatan pembenahan penempatan dan perlindungan TKI yang ada di negara itu. Forum SOM dengan agenda utama TKI itu sudah lama ditunggu oleh Pemerintah Indonesia, mengingat keinginan yang besar melakukan pembenahan dalam pelayanan penempatan dan perlindungan TKI, dengan menggandeng peran Pemerintah Arab Saudi.      

Jumhur mengungkapkan, pembahasan materi permasalahan TKI dalam forum SOM di Jeddah akan diarahkan pada tercapainya kerja sama perlindungan TKI yang bermartabat bagi kedua negara, selain membangun kesamaan pandangan mengenai perlunya penempatan TKI berkualitas ke Arab Saudi.      

Saat ini, menurut Jumhur, jumlah TKI di Arab Saudi saat ini mencapai sekitar 1,5 juta orang, dengan 90 persen sebagai TKI informal sektor Penata Laksana Rumah Tangga ataupun sopir pribadi, yang bekerja pada pengguna (majikan) perorangan.    

Soal persyaratan TKI, Jumhur mengatakan, berdasarkan kebijakan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, penempatan TKI ke Arab Saudi mulai 2011 diperketat dengan pemberlakuan sistem pelatihan online 200 jam yang diawasi langsung oleh Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri BNP2TKI.