Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Tunggu Hasil Tim Investigasi

Kompas.com - 11/05/2011, 20:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Dewan Pembina DPP Partai Demokrat, Meilani Leimena Suharli, mengatakan, partainya tengah mengumpulkan keterangan mengenai dugaan keterlibatan dua kadernya, Bendahara Umum M Nazaruddin dan anggota Komisi X Angleina Sondakh, dalam pusaran kasus dugaan suap dalam proyek pembangunan wisma atlet SEA Games. Ia mengungkapkan, jika terbukti terlibat, keduanya akan digantikan sesuai dengan mekanisme. Namun, Meilani mengatakan, dugaan keterlibatan dua kader demokrat tersebut harus diteliti kebenarannya terlebih dahulu.

"Mungkin saja karena SBY sendiri sudah bilang tuntaskan sampai benar-benar terbukti mana yang benar mana yang salah. Kemarin kami sudah konferensi pers di DPR," ujar Meilani, yang juga menjabat Wakil Ketua MPR, kepada wartawan seusai mengunjungi kediaman Jusuf Kalla bersama pimpinan MPR, di Jakarta, Rabu (11/5/2011).

Meilani menambahkan, saat ini Dewan Kehormatan Dewan Pengurus Pusat Partai Demokrat telah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki kasus tersebut. Menurut dia, tim itu bertugas mengumpulkan bukti-bukti terkait kasus dugaan suap tersebut.

"Semuanya agar jelas, agar nanti tidak ada isu-isu yang bisa menyebabkan timbulnya fitnah," ujarnya.

Tim investigasi sendiri sudah bekerja mulai hari ini. Untuk sementara tim akan fokus mendalami keterangan M Nazaruddin dan Angelina Sondakh. Dihubungi terpisah, anggota tim investigasi Didi Irawadi Syamsuddin mengatakan, hasil dari pemeriksaan yang dilakukan timnya akan diserahkan kepada Dewan Kehormatan yang langsung dipimpin Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono.

"Hasil kerja tim investigasi akan menjadi masukan bagi Dewan Kehormatan. Bagaimana selanjutnya, Dewan Kehormatan yang akan memutuskan, apakah ada pelanggaran etika. Penegakan hukum berada di KPK," ujar Didi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

    Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

    Nasional
    Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP dan SMA di PPDB 2024

    Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP dan SMA di PPDB 2024

    Nasional
    Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

    Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

    Nasional
    Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

    Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

    Nasional
    Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

    Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

    Nasional
    Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

    Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

    Nasional
    Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

    Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

    Nasional
    Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

    Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

    Nasional
    Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

    Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

    Nasional
    Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

    Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

    Nasional
    Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

    Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

    Nasional
    Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

    Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

    Nasional
    Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

    Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

    Nasional
    BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

    BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com