Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Akan Pelajari Rekomendasi PU

Kompas.com - 10/05/2011, 14:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi PDI Perjuangan masih akan mempelajari terlebih dulu rekomendasi Kementerian Pekerjaan Umum terkait rencana pembangunan gedung baru. Berdasarkan hasil kajian dan analisis terbaru, terjadi perubahan terhadap desain dan penganggaran gedung baru dari yang dipublikasikan sebelumnya. Ketua Fraksi PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengatakan, fraksinya belum akan menentukan sikap sebelum memperoleh salinan rekomendasi Kementerian PU.

"Kita sedang cari data rekomendasi Kementerian PU dulu," katanya di Gedung DPR RI, Selasa (10/5/2011).

Namun, Tjahjo menekankan, fraksinya tetal akan meminta penundaan pembangunan gedung baru. Menurut PDI Perjuangan, gedung baru tak mendesak untuk dibangun dalam waktu dekat. Fraksi juga tetap melakukan kajian internal untuk menentukan besaran dan desain yang tepat tentang pembangunan gedung baru ke depan.

"Lagi akan kita bahas dulu, akan kita baca dan pelajari rekomendasi Kementerian PU," tambahnya.

PDI Perjuangan juga mendorong DPR dan Sekretariat Jenderal untuk melakukan kajian sendiri terkait pembangunan gedung baru meski sudah memperoleh pertimbangan teknis dari Kementerian PU.

Kemarin, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan, pihaknya menghitung bahwa anggaran efisiensi pembangunan gedung baru bisa ditekan sampai angka Rp777 miliar dari angka Rp 1,138 triliun. Berdasarkan pertimbangan manajemen dan pemanfaatan gedung Nusantara I yang lama, PU berpendapat, gedung baru cukup dibangun 26 lantai saja, berkurang 10 lantai dari rencana sebelumnya, 36 lantai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com