Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung Baru, DPR Tunggu Jawaban Pak Menteri

Kompas.com - 10/05/2011, 13:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan belum bisa memberikan keterangan terkait perubahan rencana pembangunan gedung baru DPR sebelum mendapat hasil kajian langsung dari Kementerian Pekerjaan Umum. 

Menurut Sekretaris Jenderal DPR Nining Indra Saleh, Kamis (7/4/2011), Ketua DPR Marzuki Alie telah mengirim surat kepada Menteri PU Djoko Kirmanto untuk mengkaji pembangunan gedung baru DPR. Namun, sampai saat ini belum didapat balasan dari pihak Kementerian PU. 

"Dalam surat untuk Menteri PU, kami meminta penjelasan, mohon diberikan penjelasan apakah biaya gedung baru termasuk murah, wajar, atau mahal, dengan tetap memerhatikan keandalan gedung. Kemudian, ruang kerja untuk anggota Dewan dan fasilitas pendukungnya apakah standar, apa di bawah standar. Sampai sekarang, surat dari Menteri PU belum kami terima," ujar Nining Indra Saleh di ruangannya di Gedung Setjen DPR, Jakarta, Senin (10/5/2011). 

Nining mengakui, pemberitaan seputar jumlah lantai gedung DPR yang berkurang dari 36 lantai menjadi 26 lantai serta penurunan biaya gedung baru justru ia ketahui dari menonton di televisi. 

"Saya malah lihat di televisi soal informasi itu. Kalau ditanya soal tender ulang, juga belum bisa diputuskan. Posisinya no comment dulu karena surat resmi ini belum disampaikan. Dari hasil kajian PU setelah itu, apakah akan diulang seluruhnya atau gimana? Kami belum tahu. Apakah ada tahapan-tahapan lagi atau sebagainya juga belum bisa kami sampaikan. Tunggu saja dulu, sabar. Dalam minggu ini," ujarnya. 

Menurut dia, jika hasil dari Kementerian PU telah diberikan, DPR bisa melakukan lagi pertimbangan-pertimbangan untuk menentukan apakah biaya pembangunan gedung baru masih bisa ditekan. 

"Nanti hasil kajiannya dibahas pimpinan dulu, baru ke Setjen. Nanti di BURT baru dibahas lagi memang, akan disetujui hasil dari PU atau bagaimana, kita kan pelaksana kebijakan. Apakah nanti mulai dari nol atau bagaimana, kita tunggu dulu," ujarnya. 

Seperti yang diketahui, sebelumnya, DPR menganggarkan Rp 1,138 triliun untuk pembangunan fisik gedung baru DPR setinggi 36 lantai dan berbentuk huruf U terbalik. Biaya tersebut belum termasuk untuk pengadaan sistem keamanan dan furnitur. 

Sementara itu, secara lisan, Menteri PU Djoko Kirmanto pernah mengungkapkan kepada wartawan, biaya pembangunan gedung baru DPR akan diturunkan dari rencana anggaran awal sebesar Rp 1,13 triliun menjadi Rp 777 miliar. Dengan anggaran sebesar itu, gedung baru DPR hanya akan setinggi 26 lantai, dengan fasilitas kantin dan perpustakaan, tidak ada spa dan kolam renang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

    Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

    Nasional
    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

    Nasional
    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

    Nasional
    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

    Nasional
    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Nasional
    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

    Nasional
    Kualitas Menteri Syahrul...

    Kualitas Menteri Syahrul...

    Nasional
    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com