Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Juga Bisa Digitalisasi Dokumen

Kompas.com - 08/05/2011, 13:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Para wakil rakyat pernah mengeluhkan ruangannya yang sempit dan tidak mampu menampung dokumen-dokumen penting mereka. Alasan tersebut digunakan sebagai salah satu alasan untuk membangun gedung baru dengan anggaran mencapai Rp 1, 138 triliun. Padahal, untuk mengantisipasi dokumen yang menumpuk, DPR dapat meringkas dokumen-dokumen tersebut dalam suatu format digital.

Pengamat IT Security Ruby Alamsyah mengatakan, memindahkan informasi dokumen dalam format digital atau digitalisasi di zaman sekarang bukan merupakan hal yang sulit.

"Enggak sulit kok, pakai data script juga bisa. Sudah banyak yang begitu, di company (perusahaan) sudah banyak. Di Arsip Nasional sudah mulai," kata Ruby kepada Kompas.com, Jumat (6/5/2011).

Solusi digitalisasi dokumen merupakan suatu hal yang sederhana untuk dilakukan sekaligus dapat menghemat anggaran. "Cukup bikin gedung sebesar gardu listrik itu bisa menampung kertas-kertas dari dua gedung DPR. Satu hard disk yang biasa saja, bisa menampung semua dokumen," paparnya.

Ia juga mengatakan, digitalisasi dokumen dapat memperingan pekerjaan para anggota dewan. Misalnya, dalam mencari atau menyimpan arsip. Hal itu juga akan mempermudah anggota DPR selanjutnya yang ingin membuka dokumen-dokumen lama yang telah disimpan dalam format digital.

"Sehingga sangat produktif. Siapapun yang mau akses, simple, mudah," ungkapnya.

Penyimpanan dokumen dalam bentuk digital, lanjut Ruby, juga relatif aman. "Masalah security-nya bisa di-setting, apakah mau hanya bisa diakses orang-orang tertentu saja atau terbuka untuk publik, itu mudah," ucapnya.

Selain itu, digitalisasi dokumen menurut Ruby juga selaras dengan prinsip cinta lingkungan. Negara-negara maju, katanya, telah menerapkan sistem tersebut. "Apalagi Amerika, kalau mau ngomong go green salah satunya itu, kurangi kertas, digitalisasi. Berarti gedung baru enggak go green dong?" katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com