Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah Berserakan Kok Ingin Adipura...

Kompas.com - 27/04/2011, 18:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tumpukan sampah masih saja terlihat di Jalan Bogor, Jalan Antasari, kawasan Warung Buncit, dan Fatmawati. Tapi realita ini nyatanya, tidak membuat gerah tiap wali kota untuk selalu menjaga daerahnya. Alih-alih melakukan aksi cepat pengolahan sampah, lima wali kota di DKI justru mencanangkan cita-cita tinggi yakni mendapatkan Adipura tahun 2011.

Hal inilah yang kemudian mendapat sindiran Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. Foke, sapaan akrab Fauzi Bowo dalam acara Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) memerintahkan seluruh wali kota untuk segera membersihkan tumpukan sampah itu.

Di dalam acara Musrenbang tersebut hadir Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah, Wali Kota Jakarta Utara Bambang Sugiono, Wali Kota Jakarta Timur Murdhani, Wali Kota Jakarta Selatan Syahrul Effendi, dan Wali Kota Jakarta Barat Burhanudin.

"Bagaimana mau dapat Adipura jika banyak sampah di jalanan?" kata Foke, Rabu (27/4/2011), di Balaikota.

Foke mengakui di beberapa daerah memang tampak tumpukan sampah menggunung. Foke bahkan melihat tumpukan sampah itu sudah sejak lama tak juga diangkut. "Sampah yang terkumpul itu menandakan sistem penanganannya tidak sinkron," kata Foke.

Menurutnya, persoalan sampah perlu ditangani serius dan sistematis mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan, kotamadya, hingga provinsi.

Gubernur DKI Jakarta mendesak wali kota harus sering berkoordinasi dengan jajarannya agar persoalan sampah bisa terselesaikan dengan baik. "Apa artinya Adipura jika sampah masih teronggok. Dari tingkat RT dan RW harus bersama mengatasi masalah ini supaya Jakarta makin bersih," lanjutnya.

Adapun, hingga kini pada tahun 2008, Pemprov DKI Jakarta memiliki total RW kumuh di Jakarta Utara mencapai 98 RW, Jakarta Timur (77), Jakarta Selatan (72), Jakarta Barat (95), Jakarta Pusat (69), dan Kepulauan Seribu (7).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com