Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paket Teror Bom, Hanya Berisi Buku

Kompas.com - 26/04/2011, 19:32 WIB

PADANG, KOMPAS.com — Sebuah paket mencurigakan yang terbungkus dalam kardus dan diduga sebagai bahan peledak ditemukan di depan Stadion Haji Agus Salim, Kota Padang, Sumatera Barat, Senin (25/4/2011) malam. Anggota satuan Gegana Brimob Polda Sumbar kemudian diturunkan untuk memeriksa paket mencurigakan tersebut.

Petugas pengawas stadion tersebut, Aswardi Tanjung (52), mengatakan, paket mencurigakan itu diketahuinya sekitar pukul 20.30. "Lima belas menit sebelumnya saat saya duduk di dekat paket itu ditemukan belum terlihat ada paket tersebut. Namun setelah saya pergi, kemudian diberi tahu ada paket itu, saya kembali lagi. Tadinya mau dibuka, tetapi saya takut," ujarnya.

Wakil Kepala Polresta Padang Ajun Komisaris besar Wisnu Handoko, Selasa (26/4/2011), mengatakan, paket mencurigakan itu ternyata hanya berisi buku dan kertas fotokopi. Temuan paket mencurigakan yang diduga sebagai bahan peledak itu diikuti dengan temuan radio transistor mencurigakan di SPBU Lubuk Buaya, Kota Padang, beberapa jam setelahnya dan menjadikan peristiwa yang kelima kalinya di Kota Padang dalam sebulan terakhir.

Peristiwa pertama terjadi pada Kamis (24/3/2011) di kawasan Pantai Padang, pada Kamis (31/3/2011) di kampus Universitas Bung Hatta, dan Kamis (7/4/2011) di depan Gedung DPRD Sumbar.

Semua temuan paket dan benda mencurigakan itu diketahui tidak ada yang mengandung unsur bahan peledak. Hingga saat ini, polisi belum berhasil mengungkap siapa pelaku di balik teror yang meresahkan warga itu.

Wisnu mengatakan, belum juga bisa disimpulkan ada keterkaitan antara satu kejadian dan kejadian lainnya. Ia mencontohkan, hal itu seperti temuan tas mencurigakan di depan Gedung DPRD Sumbar yang ternyata berisi komputer tablet dan sejumlah perlengkapan pribadi dan radio transistor biasa di SPBU Lubuk Buaya yang dicurigai warga.

"Tetapi yang penting saat ini masyarakat sudah mengerti bahwa jika ada barang-barang yang tidak bertuan dan mencurigakan, langsung melapor kepada polisi," ujar Wisnu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com