Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi TKI Lahir di KM Labobar

Kompas.com - 25/04/2011, 21:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang bayi laki-laki dengan berat 2,5 kilogram dan panjang 48 centimeter lahir di atas Kapal Motor Labobar Pelni, yang berangkat membawa 2.349 WNI/TKI Overstay dan TKI Bermasalah dari Jeddah-Jakarta sejak Jumat (22/4/2011) pukul 22.30 waktu setempat. Bayi itu diberi nama Mohammad Safaruddin Labobar.

Menurut Imam Bukhori, petugas pendataan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) yang ikut perjalanan dengan KM Labobar, Mohammad Safaruddin Labobar lahir pada Minggu pagi pukul 09.30 waktu setempat, saat Labobar baru saja melewati Laut Merah, Teluk Aden, Yaman.

Ibunya, Nurdiana Binti Dirus Budimas (31), kata Imam Bukhori dari KM Labobar, Senin (25/4/2011) adalah TKI Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT) asal Hulu Sungai Tengah, Tapin Rantau, Kalimantan Selatan. Nurdiana, memang telah memasuki usia kehamilan 9 bulan. Sedangkan suaminya, Mohammad Hasan, masih bekerja di Mekah sebagai supir dan tak ikut rombongan pemulangan dengan KM Labobar.

Persalinan kelahiran Mohammad Safaruddin Labobar berjalan lancar, ditangani dokter Suryanto dari Klinik KM Labobar. Ibu dan kondisi sang bayi kini dalam keadaan sehat. Nurdiana sendiri merupakan TKI PLRT yang diberangkatkan PT Abida Duta Utama pada 2009, yang mengalami gaji tidak dibayar majikan selama 4 bulan kerja dari 8 bulan masa kerja.

Nurdiana bekerja di keluarga Muhammad Abdul Khalik, Jeddah. Menurut Imam Bukhori, dari 2.349 WNI/TKI yang dipulangkan menggunakan KM Labobar, terdapat 32 TKI laki-laki, 169 anak-anak dan balita, sisanya sebagian besar WNI eks umroh dan TKI Perempuan, termasuk 87 wanita dalam keadaan hamil 1-8 bulan lebih. KM Labobar sejak diberangkatkan sampai Senin (25/4/2011) WIB berada pada posisi di Laut Arab, dekat Pulau Socorta, Yaman.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com