Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasin: KPK Jerat Panda Sesuai Bukti

Kompas.com - 21/04/2011, 18:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), M Jasin membantah eksepsi terdakwa kasus dugaan suap cek perjalanan, Panda Nababan yang menyebutkan bahwa KPK merekayasa penetapan Panda sebagai tersangka.

Menurut Jasin, penetapan Panda yang kini berstatus terdakwa dalam kasus suap cek perjalanan terkait pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia itu sesuai dengan bukti-bukti yang ditemukan. KPK tidak menargetkan Panda sebagai tersangka sebelum menemukan bukti keterlibatan Panda.

"Jadi, alat buktinya ada dulu baru proses hukum berlanjut," kata Jasin di gedung KPK, Jakarta, Kamis (21/4/2011).

Sebelumnya Panda menuding KPK sengaja menargetnya untuk dijadikan tersangka dari jauh hari tanpa adanya alat bukti yang kuat. "Menjadikan saya sebagai target itu telah dirancang jauh-jauh hari. Saya merasakan adanya upaya yang dilakukan oknum-oknum KPK," kata Panda saat membacakan eksepsi di pengadilan tipikor semalam.

Penargetan Panda tersebut, katanya, tersirat dari pernyataan Jasin dalam sebuah surat kabar nasional pada Agustus 2009. Jasin yang kala itu menyebut inisial PN, anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat yang diduga tersangkut masalah di KPK, dinilai tim kuasa hukum Panda, sengaja menargetkan klien mereka.

"Satu-satunya anggota Komisi III berinisial PN adalah Panda Nababan dan dia (Jasin) menutup dengan kata kunci 'dia itu sedang bermasalah dengan KPK'," tutur Panda.

Atas pernyataan Jasin tersebut, panda melayangkan somasi. "Moga dia (Jasin) ksatria menjawab somasi dalam tiga hari," kata Panda.

Terkait somasi Panda, Jasin mengatakan bahwa sebelumnya ia sudah mengklarifikasi pernyataanya langsung kepada Panda. "Itu sudah pernah disampaikan pada waktu RDP waktu itu. Jawaban saya kepada pak Panda waktu itu bahwa tidak ada istilah permusuhan antara saya dengan dia itu nggak ada kita tetap bersahabat," ujar Jasin.

Lebih jauh Jasin mengatakan bahwa inisial PN yang dilontarkannya bukan tertuju pada Panda Nababan. "PN itu khan pengertiannya tidak harus merujuk pada suatu nama. PN berarti konotasinya bisa macem-macem misalnya penyelenggara negara," ujarnya.

"Kalau dia rumongso atau merasa bahwa itu PN tertuju kepada dia, itu perasaan dari Pak Panda sendiri," kata Jasin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Hukum di Negara Ini Karut-marut, Mahfud: Kalau Presiden Mau Bisa Selesai

Sebut Hukum di Negara Ini Karut-marut, Mahfud: Kalau Presiden Mau Bisa Selesai

Nasional
Prabowo Ungkap Indonesia Diminta Turut Bantu Tepi Barat, Bukan Hanya Gaza

Prabowo Ungkap Indonesia Diminta Turut Bantu Tepi Barat, Bukan Hanya Gaza

Nasional
Jemaah Berangkat untuk Jalani Puncak Haji di Arafah Mulai Besok

Jemaah Berangkat untuk Jalani Puncak Haji di Arafah Mulai Besok

Nasional
Bicara soal Kasus Penambangan Emas Liar di Sangihe, Mahfud: Mafia itu Begitu Berkuasa...

Bicara soal Kasus Penambangan Emas Liar di Sangihe, Mahfud: Mafia itu Begitu Berkuasa...

Nasional
Prabowo: RI dan Yordania Siap Kerja Sama Bidang Pertahanan

Prabowo: RI dan Yordania Siap Kerja Sama Bidang Pertahanan

Nasional
Prabowo: Langkah Indonesia Paling Konkret dalam Bantu Gaza

Prabowo: Langkah Indonesia Paling Konkret dalam Bantu Gaza

Nasional
MA Tolak PK Ade Yasin

MA Tolak PK Ade Yasin

Nasional
Singgung Dugaan Kasus Judi dan Narkoba Terkait Sambo, Mahfud: Kalau Diteruskan Ributnya Tak Selesai, Dikira Saya Cari Sensasi

Singgung Dugaan Kasus Judi dan Narkoba Terkait Sambo, Mahfud: Kalau Diteruskan Ributnya Tak Selesai, Dikira Saya Cari Sensasi

Nasional
Kasus Polwan Bakar Suami, KemenPPPA Siap Hadirkan Ahli Kekerasan Berbasis Gender

Kasus Polwan Bakar Suami, KemenPPPA Siap Hadirkan Ahli Kekerasan Berbasis Gender

Nasional
Soal Usung Siapa di Pilkada Jakarta, Nasdem Sebut Anies dan Tokoh Lain Punya Peluang Sama

Soal Usung Siapa di Pilkada Jakarta, Nasdem Sebut Anies dan Tokoh Lain Punya Peluang Sama

Nasional
KPK Ungkap Dugaan Uang Korupsi di DJKA Mengalir sampai BPK

KPK Ungkap Dugaan Uang Korupsi di DJKA Mengalir sampai BPK

Nasional
KemenPPPA Minta Polri Pastikan Polwan Pembakar Suami Didampingi Psikolog Klinis

KemenPPPA Minta Polri Pastikan Polwan Pembakar Suami Didampingi Psikolog Klinis

Nasional
Katering Haji Disebut Bermasalah, Timwas DPR RI: Kami Ingin Memanusiakan Jemaah

Katering Haji Disebut Bermasalah, Timwas DPR RI: Kami Ingin Memanusiakan Jemaah

Nasional
Laporkan Hasil KTT Gaza ke Jokowi, Prabowo Singgung Strategi Jika Gencatan Senjata Tak Terwujud

Laporkan Hasil KTT Gaza ke Jokowi, Prabowo Singgung Strategi Jika Gencatan Senjata Tak Terwujud

Nasional
Prabowo: Afrika Memandang Indonesia sebagai Contoh Negara Berkembang yang Berhasil

Prabowo: Afrika Memandang Indonesia sebagai Contoh Negara Berkembang yang Berhasil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com