JAKARTA, KOMPAS.com — Para wakil rakyat di Senayan tampaknya cukup dibuat pusing dengan tudingan dari berbagai kalangan yang menyatakan DPR tidak mendengarkan aspirasi rakyat soal rencana pembangunan gedung baru DPR RI. Selain itu, biaya pembangunan gedung dinilai terlalu fantastis, yaitu Rp 1,31 triliun. Dana itu seharusnya bisa digunakan untuk kesejahteraan rakyat.
Menanggapi berbagai tudingan miring tentang ide gedung baru DPR, anggota DPR RI dari Komisi II Fraksi Golkar, Idrus Marham, menegaskan perlu ada pemikiran yang realistis bahwa DPR memang membutuhkan ruangan.
"Kita harus realistis bahwa parlemen ini butuh ruangan yang sekarang ini sudah overload. Seperti apa modelnya atau desainnya itu yang harus disesuaikan dengan kondisi yang ada, dibutuhkannya seperti apa," ungkap Idrus di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (5/4/2011).
Menurutnya, memang pembangunan gedung tidak harus dipatok dengan nilai triliunan, tetapi cukup sesuai kebutuhan ruangan dari anggota DPR dan fleksibel untuk dimanfaatkan.
"Bagaimana modelnya, jangan terlalu jomplanglah dengan yang sebelumnya. Kalau dianggap terlalu mewah, ya jangan terlalu mewah. Itu kan relatif dan fleksibel, jadi bisa disesuaikan. Yang ingin saya tegaskan lagi, kita harus realistis bahwa DPR memang butuh ruangan," ujarnya.
Sementara itu, menurut anggota Fraksi Golkar lainnya, Bambang Soesatyo, saat ini anggota DPR juga harus memanfaatkan ruangan-ruangan kosong untuk bekerja. Dengan demikian biaya pembangunan tidak harus terlalu fantastis.
"Banyak ruangan yang tidak terpakai dan selalu kosong. Itu bisa dimanfaatkan biar tidak perlu menggunakan keuangan yang berlebihan," ujar Bambang.
Ia menuturkan, anggota DPR harus juga tetap mendengar suara publik untuk mempertimbangkan dan mengumpulkan pendapat rakyat sebelum pembangunan gedung ini benar-benar dijalankan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.