Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yusuf Adukan Presiden PKS ke Polisi

Kompas.com - 29/03/2011, 03:36 WIB

Jakarta, Kompas - Seorang pendiri Partai Keadilan Sejahtera Yusuf Supendi, dengan didampingi penasihat hukumnya Achmad Rifai, Senin (28/3), mengadukan pimpinan PKS ke kepolisian. Pimpinan PKS dilaporkan ke polisi karena diduga menuduh Yusuf berkolaborasi dengan Badan Intelijen Negara untuk menjatuhkan PKS.

Hal itu diungkapkan Achmad Rifai di Badan Reserse Kriminal Polri di Jakarta, Senin. ”Kami melaporkan pimpinan PKS karena ada pesan singkat yang berisi tuduhan terhadap Pak Yusuf,” kata Achmad.

Achmad menjelaskan, pesan singkat tersebut dikirim seorang pimpinan PKS yang berisi tuduhan terhadap Yusuf. Sesuai pesan itu, Yusuf dituduh bekerja sama dengan BIN untuk menjatuhkan PKS. ”Padahal, Pak Yusuf tak pernah mengenal atau berkomunikasi dengan orang BIN,” ujarnya. Pimpinan PKS yang dilaporkan berinisial LH. LH diduga merupakan inisial Luthfi Hasan Ishaaq, Presiden PKS.

Secara terpisah, Luthfi Hasan Ishaaq menyatakan, seperti dikatakan kepada Kompas.com, partainya tidak ingin menggubris tudingan Yusuf. PKS belum akan melaporkan Yusuf ke polisi.

Minta dilengkapi

Setelah melapor, Achmad menjelaskan, kepolisian meminta Yusuf sebagai pelapor melengkapi alat bukti yang diajukan. Oleh karena itu, Selasa ini mereka akan kembali mendatangi Bareskrim untuk menyerahkan alat bukti.

Yusuf menambahkan, ia juga merencanakan melaporkan 11 pengurus PKS ke kepolisian. Namun, laporan tersebut akan dilakukan bertahap. Sejak awal ia sebenarnya hanya ingin membenahi partai. Namun, banyak pihak di PKS yang tidak menghendaki sepak terjang Yusuf.

Senin pekan lalu Yusuf mengadukan Sekretaris Jenderal PKS Anis Matta ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Yusuf melaporkan dugaan penggelapan uang terkait Pemilihan Umum Kepala Daerah DKI Jakarta oleh Anis.

Menanggapi laporan itu, Anis mengatakan, dana Pilkada Jakarta dikelola Dewan Pimpinan Wilayah PKS DKI Jakarta dan sudah dilaporkan ke Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta. Ia juga menduga serangan kepada PKS tersebut merupakan operasi politik (Kompas, 23/3). (fer)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com