Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Doa bagi Bencana Jepang

Kompas.com - 18/03/2011, 02:36 WIB

Jakarta, Kompas - Sejumlah tokoh nasional, mahasiswa, dan anggota masyarakat Indonesia di Jakarta menggelar doa bersama bagi korban gempa dan tsunami Jepang di beberapa tempat terpisah, Kamis (17/3). Mereka berharap semua korban dan keluarganya dapat menghadapi bencana ini dengan tabah dan segera bangkit dari musibah.

Hal ini mengemuka pada acara doa yang digelar Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Jepang (PPIJ), Perhimpunan Alumni dari Jepang (Persada), dan Yayasan Melati Sakura di kompleks Universitas Darma Persada (Unsada), Jakarta Timur, Kamis.

Acara tersebut dihadiri Menteri Perindustrian MS Hidayat, Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar, Ketua Umum PPIJ Rahmat Gobel (yang juga Ketua Umum Persada dan Yayasan Melati Sakura), Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofjan Wanandi, Duta Besar Kerajaan Jepang untuk Republik Indonesia Kojiro Shiojiri, Pemimpin Redaksi Harian Kompas Rikard Bagun, Rektor Unsada Kamaruddin Abdullah, serta kalangan pengusaha, pemerintahan, dan akademisi.

”Masyarakat Jepang sangat tangguh. Mereka tidak melihat bantuan dari nilainya. Bahkan, dengan niat kita (berempati) saja, sudah cukup,” kata Rachmat.

Dubes Jepang Kojiro Shiojiri mengatakan bahwa dirinya menghargai dan berterima kasih atas dukungan masyarakat Indonesia terhadap masyarakat Jepang.

Solidaritas Bencana

Di Kampus Universitas Indonesia di Depok, Jawa Barat, pada saat yang hampir bersamaan, Kamis, para mahasiswa dan dosen universitas itu bahkan menggalang bantuan untuk korban gempa dan tsunami Jepang. Penggalangan bantuan berlangsung di dalam dan di luar area kampus.

Kegiatan yang dipusatkan di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI ini sempat membuat haru mahasiswa Jepang yang tengah belajar di UI. Kegiatan serupa rencananya akan digelar di Kampus UI Salemba, Jakarta.

”Saya merasa tidak sendirian. Bencana itu membuat kami sangat sedih karena banyak teman yang keluarganya hilang. Untungnya ada yang peduli dengan bencana di Jepang,” tutur Kaori Morihara (26), warga Jepang yang studi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UI. Kaori bergabung dengan mahasiswa Program Pascasarjana Kajian Wilayah Jepang UI turut menggalang bantuan di Stasiun UI.

Meminta maaf

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com