Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Piyu "PADI" di Mata Hermawan Kartajaya

Kompas.com - 03/03/2011, 09:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Gitaris grup band PADI, Satriyo Yudi Wahono atau yang lebih dikenal dengan nama Piyu, di mata pakar marketing Hermawan Kartajaya, adalah sosok yang terus bertransformasi.

Dari tingkat ‘survival’ sampai sukses meluncurkan album pertama bersama kelompok band PADI, kemudian tumbuh dan berkembang bersama PADI menjadi salah satu ikon di industri musik Indonesia, dan sekarang telah melangkah menjadi produser.

Pada acara New Wave Marketing Power Lunch Senin, (28/2/2011) bertajuk “Piyu 3.0: Mengapa Musisi Harus Berubah?”, Hermawan menilai Piyu sudah berada dalam level Marketing 3.0. “Marketing 3.0 adalah marketing yang berbasiskan human spirit,” kata Hermawan

Menurut Hermawan, seorang musisi yang baru pada level membuat lagu, baru bisa dianggap berada pada posisi 1.0. Sementara, apabila musisi tidak hanya membawakan lagu, tapi juga memahami lagu-lagunya serta bisa melakukan interaksi pada pendengarnya atau customer-nya, ia bisa dibilang sudah berada pada tingkat 2.0. “Pada tahap ini, yang dijual adalah experience-nya. Ada yang bisa dinikmati,” kata Hermawan.

Sementara itu, musisi yang mulai mengusung human spirit, ia tergolong sebagai musisi yang bisa dikategorikan pada tahap 3.0.  “Yang dijual oleh musisi adalah karakternya. Upaya inilah yang dilakukan oleh Piyu Padi sekarang ini. Upaya 3.0 ini tidak berarti bahwa kita sempurna semuanya,” terang Hermawan.

Baru-baru ini, gitaris kelahiran Jawa Timur, 15 Juli 1973, itu merilis buku Piyu from the Inside Out: Life, Passion, Dreams, and His Legacy  Buku ini tak hanya menceritakan perjalanan hidupnya hingga menjadi musisi ternama seperti sekarang ini.  

Piyu mengungkapkan, buku pertamanya ini merupakan gabungan antara biografi dan kiat-kiat menjadi musisi atau penyanyi.“Saya menulis buku ini, karena ini mengumpulkan pengalaman-pengalaman masa lalu saya dan memberi inspirasi terlebih bagi mereka yang ingin menjadi musisi,” kata Piyu.

Ditanya soal lima tahun ke depan, Piyu mengaku tidak mempunyai rencana muluk. Ia ingin sekadar memberi inspirasi kepada anak-anak muda untuk bergerak. “Saya hanya ingin berbagi contoh dan formula-formula bagi mereka melalui buku ini. Saya juga membuka diri melalui Twitter, website, Facebook, dan sebagainya untuk berkomunikasi dengan mereka,” kata Piyu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com