Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Pejabat LP Pulau Nusakambangan Dicopot

Kompas.com - 02/03/2011, 03:31 WIB

Jakarta, KOMPAS - Empat pejabat, termasuk seorang Kepala Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, dinonaktifkan sejak Selasa (1/3) kemarin. Keputusan ini merupakan tindak lanjut dari pengungkapan peredaran narkoba di dalam LP serta pemeriksaan urine oleh Badan Narkotika Nasional Januari lalu.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jateng Chaeruddin Idrus mengatakan, keempat petugas itu dinilai tidak menjalankan fungsi pengawasan di lingkungan LP secara maksimal. ”Para petugas akan diperiksa secara intensif,” ujarnya.

Chaeruddin menegaskan, kendati tidak terlibat langsung peredaran narkoba di LP, mereka harus bertanggung jawab, termasuk jika pengiriman narkoba dari luar bisa lolos ke dalam LP.

”Yang pasti, tes urine kepada penghuni dan petugas LP akan diintensifkan, termasuk optimalisasi Satuan Tugas Keamanan dan Ketertiban LP Nusakambangan yang terbukti berhasil mengungkap peredaran sabu di LP Narkotika,” ujarnya.

Chaeruddin mengatakan, mulai April mendatang akan dipasang alat pengacak sinyal di tiap sudut LP Nusakambangan. Dengan demikian, arus komunikasi telepon seluler di LP akan terputus tanpa menganggu jaringan yang dimanfaatkan warga yang tinggal di sekitar LP.

”Intinya, zero frekuensi di lingkungan LP. Kami akan memasang jammer (pengacak) sinyal. Sudah ada anggaran untuk membeli alat-alatnya,” kata Chaeruddin.

Terkait pernyataan BNN tentang narapidana Yoyo, ia membenarkan kemungkinan bahwa Yoyo mengendalikan bisnis narkoba bernilai miliaran rupiah setiap hari. Menurut dia, Yoyo masih mendekam di LP Besi Nusakambangan.

Sebelumnya, BNN menduga Yoyo mampu memasarkan sabu setiap hari seberat 10 kilogram. Chaeruddin tidak keberatan bila BNN hendak menyidik jaringan narkoba yang diduga dikendalikan Yoyo.

Kepala Bagian Humas BNN Sumirat Dwianto saat dihubungi terpisah semalam mengakui pemecatan keempat pejabat struktural di LP Nusakambangan tersebut antara lain atas rekomendasi BNN. (GRE/WIN)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com