Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istana: Tak Ada Kursi untuk Gerindra

Kompas.com - 24/02/2011, 09:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan, hingga saat ini belum ada pembicaraan mengenai kursi menteri untuk Partai Gerindra yang bersama gerbong Partai Demokrat menentang usulan pembentukan panitia khusus hak angket pajak DPR RI.

"Tidak ada," ujar Julian singkat kepada para wartawan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (24/2/2011).

Sebelumnya, Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat Andi Mallarangeng mengatakan, partainya mengapresiasi dukungan Partai Gerindra. Sementara itu, Gerindra mengaku tidak mengharapkan jatah menteri dalam kabinet atas dukungannya terhadap Partai Demokrat untuk menolak hak angket mafia pajak. Gerindra hanya berharap kerja sama dengan Partai Demokrat pada 2014.

"Tidak ada tawar menawar untuk menteri. Bargain 2014, itu yang kita harapkan," ujar Sekretais Fraksi Gerindra, Desmond Mahesa, usai Rapat Paripurna DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (22/2/2011).

Partai Gerindra, lanjut Desmond, belajar dari pengalaman saat pengambilan suara terkait Pansus Angket Century. Saat itu Gerindra tidak mendapat keuntungan apa pun meski mendukung hak angket. "Kita sudah punya pengalaman ikut Century. Yang menang orang-orang itu juga. Kita ingin berselancar," kata Desmond. "Kita kemarin tidak dihargai, hanya bikin stempel orang tambah gede," katanya.

Dalam rapat paripurna pengambilan keputusan usulan hak angket pajak, Gerindra menyatakan menolak usulan. Kali ini Gerindra satu suara dengan Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Kebangkitan Bangsa dikurangi Lily Wahid dan Effendy Choiri.

Usulan pembentukan Pansus Hak Angket Perpajakan DPR  kalah tipis dalam pemungutan suara atau voting. Pengusul hak angket yang dimotori Fraksi Golkar, PDI-P, Hanura, dan PKS mengumpulkan 264 suara. Sementara, kubu yang menolak hak angket yaitu Fraksi Partai Demokrat, PAN, PKS, PPP, dan Gerindra menang dengan 266 suara. Pengalaman ini membawa Demokrat dan Gerindra dalam hubungan baru yang lebih erat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Riset yang Didanai BPDPKS Diyakini Jadi “Problem Solving” Industri Sawit

    Riset yang Didanai BPDPKS Diyakini Jadi “Problem Solving” Industri Sawit

    Nasional
    PAN DKI Ingin Duetkan Anak Zulhas dan Jokowi pada Pilkada Jakarta 2024

    PAN DKI Ingin Duetkan Anak Zulhas dan Jokowi pada Pilkada Jakarta 2024

    Nasional
    Biodiesel Berbasis Sawit Jadi Komoditas Unggulan Ekspor Indonesia

    Biodiesel Berbasis Sawit Jadi Komoditas Unggulan Ekspor Indonesia

    Nasional
    Bicara Pilkada Sumbar 2024, Zulhas: PAN Calon Gubernurnya, Wakil dari Gerindra

    Bicara Pilkada Sumbar 2024, Zulhas: PAN Calon Gubernurnya, Wakil dari Gerindra

    Nasional
    Sejahterakan Pekebun, BPDPKS Dukung Kenaikan Pendanaan Program Peremajaan Sawit Rakyat

    Sejahterakan Pekebun, BPDPKS Dukung Kenaikan Pendanaan Program Peremajaan Sawit Rakyat

    Nasional
    Miliki Manfaat yang Luas, Minyak Kelapa Sawit Disebut Paling Potensial untuk Diolah Jadi Energi

    Miliki Manfaat yang Luas, Minyak Kelapa Sawit Disebut Paling Potensial untuk Diolah Jadi Energi

    Nasional
    Pegawai Pajak Yulmanizar Divonis 4 Tahun Penjara, Terbukti Terima Suap Rp 17,9 Miliar

    Pegawai Pajak Yulmanizar Divonis 4 Tahun Penjara, Terbukti Terima Suap Rp 17,9 Miliar

    Nasional
    PAN Yakin IKN Tetap Lanjut meski Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

    PAN Yakin IKN Tetap Lanjut meski Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

    Nasional
    Tingkat Kemiskinan Ekstrem di 6 Provinsi Papua Masih Tinggi

    Tingkat Kemiskinan Ekstrem di 6 Provinsi Papua Masih Tinggi

    Nasional
    Kasus 109 Ton Emas Antam, Kejagung: Emasnya Asli, tapi Perolehannya Ilegal

    Kasus 109 Ton Emas Antam, Kejagung: Emasnya Asli, tapi Perolehannya Ilegal

    Nasional
    35 Bakal Calon Kepala Daerah Dapat Rekomendasi PKB, Ini Daftarnya

    35 Bakal Calon Kepala Daerah Dapat Rekomendasi PKB, Ini Daftarnya

    Nasional
    Pemerintah Targetkan Kemiskinan Ekstrem Kurang dari 1 Persen di Akhir Kepemimpinan Jokowi

    Pemerintah Targetkan Kemiskinan Ekstrem Kurang dari 1 Persen di Akhir Kepemimpinan Jokowi

    Nasional
    PKB Klaim Kian Banyak Relawan Dorong Kiai Marzuki di Pilkada Jatim

    PKB Klaim Kian Banyak Relawan Dorong Kiai Marzuki di Pilkada Jatim

    Nasional
    Menpora Ungkap Pertemuan Prabowo-Ridwan Kamil Bahas Pilkada Jabar

    Menpora Ungkap Pertemuan Prabowo-Ridwan Kamil Bahas Pilkada Jabar

    Nasional
    Anggota DPR Minta Pemerintah Jelaskan Detail Izin Usaha Tambang Ormas

    Anggota DPR Minta Pemerintah Jelaskan Detail Izin Usaha Tambang Ormas

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com