Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham Garuda Terserap Baik

Kompas.com - 10/02/2011, 03:15 WIB

Jakarta, Kompas - Deputi Menteri Badan Usaha Milik Negara Bidang Privatisasi dan Restrukturisasi Pandu Djajanto menyatakan, serapan investor pada masa penawaran saham perdana PT Garuda Indonesia cukup bagus. Investor baru, khususnya investor domestik, mendominasi pembelian.

”Underwriter (penjamin emisi) baru ketemu dengan saya Kamis ini, tapi saya dapat laporan hasilnya lumayan,” kata Pandu saat dihubungi Rabu (9/2). Pandu menyatakan, sisa saham yang tidak terserap pasar akan dibeli seluruhnya oleh penjamin emisi. Saham Garuda siap dicatatkan di Bursa Efek Indonesia, Jumat besok, dengan kode saham GIAA.

Direktur Utama PT Bahana Securities Eko Yuliantoro mengaku mampu menjual seluruh saham Garuda sesuai jatah. Namun, ia tidak bersedia mengungkapkan lebih jauh perihal profil investor saham perdana Garuda itu. ”Gabungan antara institusi dan ritel. Sebagian adalah investor baru,” kata Eko. Selain Bahana, penjamin emisi penawaran saham perdana (IPO) Garuda adalah Mandiri Sekuritas dan Danareksa Sekuritas.

Harga saham perdana Garuda akhirnya ditetapkan Rp 750 per saham, level terbawah dari kisaran harga Rp 750-Rp 1.100 per saham.

Total saham yang dilepas sebanyak 6,3 miliar lembar dengan porsi Garuda senilai 4,4 miliar saham senilai Rp 4,7 triliun dan sisanya 1,9 miliar saham senilai Rp 1,42 triliun yang menjadi milik Bank Mandiri.

Managing Director Mandiri Sekuritas Kartiko Wirjoatmojo, secara terpisah, mengakui, permintaan investor domestik cukup kuat, lebih besar daripada investor asing. Hal itu merupakan pertanda bahwa publik di Tanah Air menilai fundamental Garuda sebagai perusahaan penerbangan nasional baik.

Dalam beberapa kali kesempatan sebelumnya, Pandu juga menyatakan bahwa Kementerian BUMN memang lebih memprioritaskan investor domestik untuk menyerap saham privatisasi BUMN seperti Garuda.

Kartiko mengakui IPO Garuda kali ini kurang beruntung dilihat dari sisi waktu, yakni saat pasar global tengah lesu. Ini terutama dipengaruhi sejumlah faktor, terutama krisis politik di Mesir dalam beberapa pekan terakhir.

”Saya tahu persis bahwa ketertarikan investor asing terhadap IPO Garuda besar, tetapi akhirnya mereka lebih memilih menunggu sambil menunggu kondisi pasar lebih baik. Dari sana kita melihat kemudian IPO ini memang diarahkan untuk memperoleh keuntungan domestik,” kata Kartiko.

Menurut Kartiko, investor asing akan kembali melirik saham Garuda di pasar sekunder dalam rentang waktu enam bulan-satu tahun mendatang. Syarat utama hal itu adalah peningkatan performa Garuda khususnya dalam upaya mendapatkan keuntungan plus dukungan pasar yang bergairah. (BEN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com