Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Televisi Lengkapi Sidang Baasyir

Kompas.com - 09/02/2011, 19:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Berbagai pihak yang terkait sibuk di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, satu hari menjelang sidang perdana tersangka teroris, Abu Bakar Ba'asyir, Rabu (9/2/2011). Pasalnya, sidang dengan agenda pembacaan dakwaan jaksa penuntut umum (JPU) itu bakal menjadi perhatian utama masyarakat Indonesia dan internasional. Sidang perdana akan digelar pada Kamis (10/2/2011) besok.

Sejak pagi hingga malam ini, petugas internal pengadilan dibantu para pekerja terus terlihat "mempercantik" dan melengkapi segala perlengkapan pendukung persidangan. Kini, pengadilan yang biasa mengadili kasus-kasus besar itu banyak berubah, baik di dalam ruang sidang maupun di kompleks pengadilan.

Pantauan Kompas.com, hari ini, di halaman pengadilan telah terpasang dua televisi besar ukuran 50 inci. Satu televisi lain dipasang di depan ruang sidang utama Prof. H Oemar Seno Adji, tempat Ba'asyir diadili. Televisi itu untuk pendukung Ba'asyir yang tak tertampung di ruang sidang.

Di sekitar ruang sidang utama telah terpasang beberapa kamera CCTV. Begitu pula di sekitar ruang tahanan yang terletak di belakang pengadilan. Rencananya, Ba'asyir akan ditahan di salah satu sel sebelum persidangan dimulai.

Pihak pengadilan menyiapkan tempat shalat khusus untuk Ba'asyir dan tim pengacaranya. Satu lorong berukuran sekitar 2 x 5 meter akan diberi alas karpet. Petang ini, seorang pekerja sibuk mengecat dinding di lorong yang berjarak sekitar 10 meter dari ruang tahanan itu.

Perubahan paling besar terjadi di ruang sidang. Empat kamera CCTV terpasang di dalam ruang sidang. Kursi majelis yang biasanya tiga kursi kini ditempatkan lima kursi. Begitu pula kursi untuk JPU dan tim pengacara juga ditambah.

Petugas memasang tali tambang sebagai pembatas di deretan kursi pengunjung. Sejak sore tadi, dua tripod kamera milik dua media asing telah terpasang. Besok, segala sudut ruang sidang bakal dipenuhi kamera wartawan.

Meninjau

Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Soedibyo ditemani Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, M Yusuf, meninjau persiapan pengadilan petang tadi. Keduanya memantau ruang sidang, dan ruang tahanan, berikut jalur-jalur yang akan dilalui Ba'asyir.

"Bagus, semuanya sudah terakomodasi disini. Kita berdoa, yah mudah-mudahan lancar, penegak hukum bisa melaksanakan dengan baik," kata Sudibyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

    Nasional
    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Nasional
    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

    Nasional
    Kualitas Menteri Syahrul...

    Kualitas Menteri Syahrul...

    Nasional
    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Nasional
    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Nasional
    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com