Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patrialis Minta Pendapat DPR

Kompas.com - 26/01/2011, 20:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar mengaku akan mendengarkan pendapat Komisi III DPR RI terlebih dulu sebelum mengeluarkan keputusan mengenai pembebasan bersyarat bagi Artalyta Suryani atau Ayin. Hal ini ditegaskannya di sela rapat kerja dengan Komisi III DPR RI, Rabu (26/1/2011).

"Ya saya kira tinggal nanti pembicaraan dan saya ingin lihat bagaimana dulu suara-suara wakil rakyat di sini karena itu termasuk yang ditanyakan. Kasus Ayin termasuk yang ditanyakan secara formal oleh komisi. Kalau enggak ditanyakan, saya enggak jawab. Saya belum bisa mengambil keputusan apa-apa kecuali saya sudah mendengarkan suara dari wakil-wakil rakyat dalam forum resmi ini," katanya.

Namun, politisi PAN ini menjamin, malam ini keputusan soal Ayin akan ada. Pasalnya, pertimbangan yang diajukan oleh Dirjen Pemasyarakatan Untung Sugiono juga sudah dilihatnya.

Mengenai pertimbangan rekam jejak Ayin selama di rumah tahanan, terutama terkait fasilitas mewah yang diperolehnya, Patrialis mengatakan, pihaknya akan menggunakan prinsip keadilan bagi semua.

Menurutnya, sama seperti untuk warga negara lain, prinsip keadilan harus diberikan kepada semua orang tanpa diskriminatif.

"Kalau kita perlakukan diskriminatif dalam penegakan hukum, buat apa kita teriakkan justice for all. Tindak diskriminatif itu harus berdasar aturan hukum yang berlaku. Kalau kita dengarkan perasaan, apa betul 230 juta penduduk ini perasaannya sama? Jadi kita harus kembali pada laptop. Laptop kita adalah undang-undang dan peraturan. Kalau sudah aturannya seperti itu, kita jalankan (pembebasan bersyarat) dong," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

    Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

    Nasional
     Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

    Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

    Nasional
    Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite sesuai Penugasan Pemerintah

    Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite sesuai Penugasan Pemerintah

    Nasional
    Menteri KKP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

    Menteri KKP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

    Nasional
    KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

    KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

    Nasional
    Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

    Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

    Nasional
    Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

    Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

    Nasional
    Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

    Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

    Nasional
    Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

    Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

    Nasional
    Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

    Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

    Nasional
    Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

    Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

    Nasional
    Menteri KP: Lahan 'Idle' 78.000 Hektar di Pantura Bisa Produksi 4 Juta Ton Nila Salin Setiap Panen

    Menteri KP: Lahan "Idle" 78.000 Hektar di Pantura Bisa Produksi 4 Juta Ton Nila Salin Setiap Panen

    Nasional
    Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

    Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

    Nasional
    Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

    Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

    Nasional
    Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

    Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com