Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
INVESTASI

BKPM: Kasus Gayus Tidak Surutkan Minat

Kompas.com - 24/01/2011, 08:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan mengatakan, tidak ada indikasi penurunan minat investasi terutama asing ke Indonesia, meskipun saat ini marak pemberitaan kasus penggelapan pajak yang melibatkan Gayus Tambunan.

"Tidak ada indikasi penurunan rencana investasi PMA, justru pada 2011 minat investasi asing terlihat meningkat," kata Gita di Kantor BKPM, Jakarta, Minggu (23/1/2011).

Menurut dia, dua negara seperti Korea Selatan dan India telah menyatakan komitmen investasi 2011.

Korea Selatan melalui Hankook Tire Corp menyiapkan investasi 1,2 juta dollar AS, sedangkan India dengan 15 perusahaan akan menanamkan modal sekitar 15 miliar dollar AS.

Menurut Gita, selain Korea Selatan dan India, lima negara yang merupakan masuk dalam lima besar investasi di Indonesia juga akan meningkatkan investasinya.

Singapura berminat ekspansi di sektor industri makanan, manufaktur, transportasi dan telekomunikasi. Sedangkan investor Jepang akan menambah kapasitas investasi yang selama ini telah menjadi investor terbesar di Indonesia.

Melihat kondisi ekonomi dengan potret fiskal yang lebih bagus, situasi politik yang kondusif akan mendorong iklim investasi yang lebih bagus.

Jadi, sulit berpikir Indonesia akan lebih buruk dari saat ini. "Investor tentu dalam 5-10 tahun ke depan melakukan rencana investasi sudah memasukkan faktor-faktor nonteknis," ujarnya.

Karena itu, ditambahkan Gita, BKPM selalu melakukan komunikasi dengan investor dari negara lain, demi mengembangkan investasi.

Termasuk melakukan komunikasi dengan daerah untuk mengembangkan potensi investasi, terutama di Kawasan Timur Indonesia.

BKPM mencatat realisasi total investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) selama tahun 2010 Rp 208,5 triliun, melonjak 54,2 persen dibanding realisasi 2009 sebesar Rp 135,2 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com