JAKARTA, KOMPAS.com — Para tokoh lintas agama meyakinkan bahwa mereka tidak akan terkooptasi dalam pertemuan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana, Senin (17/1/2011) pukul 20.00 ini.
"Saya kira tidak (terkooptasi). Kami juga punya otak, kepribadian, dan hati nurani," kata Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Andreas A Yewangoe, Senin di Jakarta.
Ia mengatakan, untuk bisa terkooptasi, kalangan pemuka agama tak perlu datang ke Istana karena bisa saja di luar sana pun mereka akan mundur dari perjuangan untuk mengakhiri pengingkaran pemerintah.
Tokoh Konferensi Waligereja Indonesia, MD Situmorang, menjelaskan, kedatangan para pemuka agama ke Istana menimbulkan harapan untuk menciptakan ruang dialog antara perwakilan masyarakat dan pemerintah. Selain itu, pertemuan nanti bisa dimanfaatkan untuk menyampaikan pemikiran, keresahan, dan harapan.
"Kami berharap supaya pemerintah memberi klarifikasi yang mencerahkan rakyat," ujarnya.
Apalagi, lanjut Situmorang, tujuh tokoh yang akan datang benar-benar tidak tahu format pertemuannya. Dialog itulah nantinya merupakan hakikat dari pertemuan. "Nanti kami akan tetap menyampaikan substansi pemikiran. Pertemuan itu pasti bukan akhir segalanya. Kami pun tidak patut memberikan deadline, misalkan Senin pekan ke berapa," tutur Situmorang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.