Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enam Sekolah Terendam Lahar Dingin

Kompas.com - 10/01/2011, 21:31 WIB

MAGELANG, KOMPAS.com — Sebanyak enam sekolah dasar dan taman kanak-kanak di Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, terendam pasir dan batu menyusul terjadinya banjir lahar dingin di Sungai Putih pada Minggu malam.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan Kecamatan Salam, Priyo Gani Waskito, di Magelang, Senin (10/1/2011), menyebutkan, sekolah yang terendam lahar dingin yakni SD Sirahan I dengan siswa 70 orang, SD Sirahan II (125 siswa), SD Seloboro I (156 siswa), TK Al-Husain, TK Petiwi, dan TK Seloboro sekitar 150 siswa.

Dari sejumlah sekolah tersebut, satu di antaranya, yakni bangunan TK Pertiwi Sirahan, hilang diterjang lahar dingin.

Menurut dia, dokumen dan fasilitas sekolah, seperti kursi, lemari, dan meja, masih selamat karena lahar tidak sampai masuk dalam kelas.

Pasir dan batu hanya merendam halaman dan lingkungan sekolah setinggi 1 hingga 2 meter, termasuk fasilitas mandi, cuci, dan kakus (MCK) juga terendam.

Lebih kurang 600 siswa di sekolah yang terendam pasir terpaksa diliburkan. Mereka akan diikutkan belajar di sekolah terdekat dengan pengungsian.

Untuk membersihkan lingkungan sekolah dari material, diperkirakan membutuhkan waktu satu minggu jika dibantu oleh warga.

Namun, belum tahu sampai kapan sekolah diliburkan mengingat banjir lahar masih mengancam.

Bagian belakang SD Sirahan II yang sebelumnya berupa sawah, kini menjadi alur banjir lahar. Jika terjadi banjir lahar susulan, hampir dipastikan akan menghantam bangunan sekolah.

Menyinggung persiapan ujian akhir sekolah berstandar nasional (UASBN) pada Maret mendatang, dia mengkhawatirkan prestasi UPT Kecamatan Salam akan menurun.

Pada tahun 2010, prestasi hasil UASBN UPT salam terbaik kedua se-Kabupaten Magelang.

"Kami khawatir prestasi anak turun karena persiapan terganggu dengan bencana erupsi dan banjir lahar dingin Merapi," katanya.

Guru Kelas I SD Sirahan II, Dwi Astuti, mengatakan, siswa terpaksa diliburkan hingga waktu yang belum ditentukan.

Semua siswanya berasal dari Sirahan yang rumahnya terendam pasir sehingga sekarang berada di pengungsian bersama keluarganya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com