Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Otokritik Kokohkan Setgab

Kompas.com - 31/12/2010, 03:42 WIB

Jakarta, Kompas - Meskipun gencar melancarkan kritik, partai politik menengah tidak akan meninggalkan Sekretariat Gabungan Koalisi Partai Pendukung Pemerintahan. Mereka hanya meminta pola hubungan di Setgab diperbaiki dengan harapan koalisi akan semakin kokoh hingga tahun 2014.

Menurut Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy, Kamis (30/12), PPP melontarkan otokritik dalam kerangka evaluasi. ”Perjalanan Setgab baru 10 bulan. Masih ada tiga tahun lebih yang harus dijalani. Kalau tidak dievaluasi, ganjalan itu akan mengganggu perjalanan Setgab ke depan,” katanya.

Menurut Romahurmuziy, otokritik dilancarkan bukan untuk menunjukkan Setgab tidak solid, bukan pula sinyal untuk keluar dari Setgab. Evaluasi merupakan semacam pengingat untuk menjamin stabilitas Setgab.

Pendapat senada diungkapkan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mustafa Kamal. Otokritik itu merupakan masukan dari elite partai politik koalisi untuk memperkokoh Setgab. ”Betapapun tajamnya kritik yang disampaikan, alangkah indahnya apabila dijadikan renungan untuk perbaikan di 2011,” katanya.

Otokritik seharusnya dianggap sebagai bentuk komitmen, kesungguhan, dan kecintaan elite partai politik koalisi kepada Setgab. Menurut Mustafa, otokritik menunjukkan keinginan partai politik koalisi agar Setgab dibangun lebih kokoh. PKS menginginkan Setgab koalisi diperluas. Bukan hanya di parlemen, melainkan juga di kabinet dan seluruh tingkatan pemerintahan.

Seperti PPP, PKS juga tidak berupaya keluar dari Setgab. ”Masalah koalisi itu kewenangannya ada di Majelis Syura. Sampai saat ini Majelis Syura belum memutuskan apa pun terkait posisi PKS di Setgab karena mereka baru akan bersidang akhir bulan Januari nanti,” ujarnya.

Romahurmuziy mengingatkan seluruh partai politik koalisi mengedepankan kejujuran. Ke depan, toleransi dan rasa saling menghargai antaranggota Setgab juga harus ditingkatkan. (NTA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com