Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Tak Tolerir Nikah Beda Agama

Kompas.com - 22/12/2010, 12:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Toleransi masyarakat Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) dinilai terbatas pada hal-hal terkait relasi sosial saja, seperti pertemanan, hidup bertetangga dan ikut perkumpulan.

"Warga Jabodetabek justru memperlihatkan intoleransi yang cukup tinggi dalam hubungan-hubungan yang lebih privat," kata Wakil Ketua SETARA Institute, Bonar Tigor Naipospos, ketika tampil sebagai pembicara dalam Launching Riset 'Radikalisme Agama di Jabodetabek dan Jawa Barat' pada Rabu (22/12/2010) di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta Pusat.

SETARA Institute menyebut, hubungan privat yang dimaksud adalah ketika salah seorang anggota keluarga menikah dengan orang lain yang beda agama dan anggota keluarga yang pindah ke agama lain. Hasil riset ini cenderung serupa dengan survey nasional beberapa lembaga, seperti CRCS UIN Jakarta (2010), Malindo Institute (2008) dan Lembaga Survei Indonesia (2006).

Masyarakat Jabodetabek juga merasa keberatan apabila rumah ibadah dari umat agama lain dibangun di dekat tempat tinggalnya. "Rumah ibadah dari agama lain yang dekat dengan rumahnya masih jadi persoalan sensitif bagi warga Jabodetabek," kata Bonar.

Meski cenderung tidak toleran terhadap relasi-relasi privat, masyarakat Jabodetabek umumnya tidak setuju terhadap berbagai bentuk aksi kekerasan berlabel agama yang diusung sejumlah organisasi Islam radikal, seperti pemberantasan maksiat, pembubaran Ahmadiyah dan pembatasan pendirian rumah ibadah.

"Akan tetapi, pandangan responden relatif berimbang pada saat berbicara mengenai penegakan syariah Islam dan khilafah," kata Bonar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com