Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perangkat Desa Segel Kemdagri

Kompas.com - 13/12/2010, 15:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tidak hanya mencopot baju, para pengunjuk rasa juga berencana menyegel gerbang Kementerian Dalam Negeri atau Kemdagri dengan baju-baju dinas yang sudah mereka tanggalkan dan kemudian diikatkan memanjang. Semua sisi gerbang Kemdagri di Jalan Medan Merdeka Barat tertutup oleh puluhan ribu baju dinas berwarna coklat tersebut.

"Ayo teman-teman merapat, lepaskan bajumu, bentangkan, dan kita segel ini kantor Kementerian Dalam Negeri. Ini bentuk protes kita, kenapa kita selama ini jadi gerbang utama pemerintah di desa, tapi kenapa tidak diperhatikan," ucap sang orator unjuk rasa di depan kantor Kementerian Dalam Negeri, Senin (13/12/2010) sore ini.

Mereka kesal karena selama ini perangkat desa selalu dimarjinalkan sebagai aparat pemerintahan. "Selama ini kami dianggap bodoh karena kami dari desa dan dibilang tidak tahu undang-undang. Padahal, kami selama ini selalu mengabdi kepada negara tercinta, tapi kenapa janji kami menjadi PNS tidak juga diwujudkan," ujarnya.

Di dalam tuntutannya, mereka meminta dilibatkan dalam proses penyusunan draf RUU Desa yang memasukkan klausul bahwa perangkat desa diangkat menjadi PNS. Selama ini hanya sekretaris desa yang menjadi PNS, sedangkan perangkat desa menggantungkan nasibnya dari bantuan masyarakat berupa tanah bengkok.

Semula, mereka dijanjikan untuk bertemu dengan Mendagri Gamawan Fauzi pada pukul 14.00 WIB. Namun, hingga sore ini pertemuan tersebut belum juga dilakukan.

Menanggapi hal ini, massa pun mengancam akan berpindah ke depan Istana guna mengadu kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com