Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkada Langsung Masih yang Terbaik

Kompas.com - 10/12/2010, 12:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Saan Mustopa berpendapat, Pemilihan Gubernur secara langsung masih merupakan pilihan terbaik. Hal itu dikatakannya menanggapi draf RUU Pilkada yang disusun pemerintah dan salah satunya mengatur perubahan sistem pemilihan kepala daerah, khususnya Gubernur.

Pemerintah, dalam draf tersebut mengusulkan agar pemilihan dilakukan oleh DPRD. "Kalau menilik sejarahnya, pilkada langsung itu kan sebagai koreksi atas pilkada yang sebelumnya oleh DPRD. Soal pilkada, saya melihat pilkada langsung masih jadi pilihan yang terbaik," kata Saan di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (10/12/2010).

Pemilihan oleh DPRD, dikhawatirkan Saan, akan menimbulkan berbagai persoalan dan kekeliruan. Segala kekurangan yang masih terjadi pada pilkada langsung, menurutnya, harus dibenahi agar ke depannya lebih baik. "Tapi jangan lantas kembali ke masa lalu, ke DPRD," ujarnya.

Paranoid Pengamat politik LIPI, Siti Zuhro mengatakan, usulan mengembalikan pemilihan kepala daerah melalui DPRD menunjukkan ketakutan pemerintah yang sangat besar alias paranoid atas kekuatan daerah.

"Para stakeholders seperti paranoid dengan masa lalu di mana negara serikat pernah kita lakukan. Kalau NKRI sudah final, jangan ada dusta diantara kita. Pemda harus mengemban kepentingan nasional sebagaimana dimaktub dalam UUD 1945," kata Siti.

Kesepakatan berdemokrasi dalam bingkai NKRI, tegasnya, harus dijalankan oleh seluruh elemen bangsa. Namun, Siti memberikan catatan, harus ada evaluasi terhadap otonomi yang dijalankan selama ini.

"Selama ini kan otonomi daerah diatur berdasar kepentingan rezim. Sehingga berganti-ganti kebijakan. Intinya, jangan provinsi dimandulkan, justru penguatan peran provinsi itu haru riil," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
     PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Nasional
    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

    Nasional
    MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

    MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

    Nasional
    PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

    PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

    Nasional
    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Nasional
    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Nasional
    'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    "Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    Nasional
    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Nasional
    Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

    Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

    Nasional
    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Nasional
    Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Nasional
    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

    Nasional
    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com