Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Kehilangan Prabu

Kompas.com - 10/12/2010, 04:30 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS - Ketua Partai Demokrat Kota Yogyakarta menyatakan kehilangan sosok GBPH Prabukusumo setelah yang bersangkutan resmi mengundurkan diri dari keanggotaan dan jabatan Ketua DPD Partai Demokrat DIY, kemarin. Figur pengganti Prabukusumo diharapkan tidak mengorbankan aspirasi warga Yogyakarta, termasuk dalam isu Keistimewaan DIY.

Hal itu dikemukakan Ketua DPC Partai Demokrat (PD) Kota Yogyakarta RM Sinarbiyat Nujanat saat dimintai komentar terkait pengunduran diri Prabukusumo. ”Tidak bisa tutup mata bahwa kebesaran PD DIY tidak lepas dari peran dan figur Prabu, selain SBY (Susilo Bambang Yudhoyono). Jelas kami merasa kehilangan,” ujarnya, Kamis (9/12).

Wakil Ketua DPRD Kota Yogyakarta ini juga mengungkapkan harapannya kepada pengganti Prabukusumo merupakan sosok yang benar-benar memahami situasi dan aspirasi masyarakat Yogyakarta, termasuk dalam polemik Keistimewaan DIY ini. ”Jangan sampai (ketua baru) mengutamakan kepentingan politik sesaat yang akan mengorbankan kepentingan masyarakat DIY secara luas. Jangan juga asal menganut asas ABS (asal bapak senang),” kata Sinarbiyat. PD DIY akan menggelar musyawarah daerah untuk memilih kepengurusan baru pada 22 Desember.

Terkait sikap DPC PD Kota Yogya dalam masalah keistimewaan, Sinarbiyat enggan berkomentar. ”Kami perlu cooling down dulu untuk menata diri dan internal organisasi pascasituasi ini (kemunduran Prabukusumo). Kami juga perlu menunggu arahan resmi dari pusat untuk menentukan langkah dan kebijakan ke depan. Mungkin setelah terpilih ketua baru nanti baru kami bisa bersikap,” katanya.

Ditanyai secara terpisah, Ketua DPRD Kota Yogyakarta dari Fraksi PDI-P Henry Kuncoroyekti justru mengapresiasi langkah Prabukusumo. ”Saya mendukung langkah Gusti Prabu. Langkah yang bagus. Semestinya orang-orang Yogyakarta juga meniru langkah itu,” ujarnya.

Menurut Henry, langkah Prabukusumo itu menunjukkan keberpihakan kepada kepentingan yang lebih besar untuk masyarakat Yogyakarta ketimbang kepentingan-kepentingan sesaat.

Gubernur DIY Sultan HB X menyatakan, mundurnya Prabukusumo dari PD menunjukkan internal Keraton Yogyakarta tidak hanya kompak, namun memiliki integritas yang sama dalam menghadapi masalah. ”Meskipun masing-masing memiliki pilihan politik berbeda, namun tetap menjaga integritasnya,” katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Prabukusumo kemarin resmi menyerahkan surat pengunduran diri dan kartu tanda anggota PD. Surat pengunduran diri diserahkan kepada Djoko Suwindi, sesepuh PD DIY yang juga anggota Majelis Pertimbangan Daerah DPD PD DIY. Dua pengurus DPD PD DIY juga ikut mengundurkan diri, yaitu Faraz Umaya, Wakil Ketua DPD PD DIY, dan Lulu D Budiharjo, Wakil Sekretaris DPD PD DIY.

Prabukusumo menegaskan, pengundurannya karena perbedaan pemahaman tentang isi RUUK DIY dengan DPP PD. Pihaknya kecewa elite DPP PD justru memberi pernyataan-pernyataan yang isinya menyinggung keistimewaan DIY. Ia mengaku tak pernah diajak bicara mengenai keistimewaan DIY. Bahkan, ketika pengurus DPC dan DPD PD di DIY dipanggil dalam pertemuan di Cikeas, Prabukusumo tidak diundang. (ENG/RWN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com