Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isolasi AS Membuat Iran Semakin Mandiri

Kompas.com - 05/12/2010, 04:52 WIB

KOMPAS.com - Sejak Revolusi Islam Iran, Amerika Serikat berusaha mengisolasi negeri tersebut sejak tahun 1980. Setelah tiga dasawarsa, Iran tidaklah bangkrut, pelbagai industri berkembang, bahkan teknologi canggih dikuasai negeri tersebut.

Wakil Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Ali Fathullahi seusai memberikan kuliah umum tentang politik luar negeri Iran terhadap Indonesia di Universitas Paramadina, Selasa (23/11/2010), menjelaskan, Iran mampu memenuhi seluruh kebutuhan dalam negeri dan mampu merambah teknologi yang dikuasai segelintir bangsa di dunia.

”Kami merambah industri penerbangan untuk membuat pesawat penumpang, mengembangkan bioteknologi, teknologi nano, hingga penjelajahan luar angkasa,” kata Ali Fathullahi dengan penuh percaya diri.

Banyak perusahaan Barat, seperti Prancis dan Rusia, memiliki hubungan dagang dan kerja sama dengan sektor swasta di Iran. Sebagai contoh adalah pabrikan otomotif Khodro yang memiliki hubungan baik dengan Peugeot, Volkswagen-Jerman, Cherry-China, Volvo-Swedia, dan lain-lain. Produk otomotif tersebut juga diekspor ke mancanegara di Afrika, Timur Tengah, dan Eropa.

Bangsa Iran atau Persia memang memiliki peradaban tua di antara bangsa-bangsa Timur Tengah. Identitas Islam dan Persia melebur menjadi satu dan sulit digoyah oleh tekanan negara adidaya sekalipun.

Menyingggung kemitraan dengan Indonesia, Wakil Menlu Iran mengatakan, pihaknya siap dan sudah mengembangkan kerja sama seluas mungkin dalam semua bidang. Iran melihat Indonesia sebagai negara yang menjadi bagian pemberi solusi dalam masalah internasional.

Tentang adanya banjir imigran asal Afganistan dari etnik yang berbahasa Persia, Ali Fathullahi mengaku pihaknya sudah menampung sekitar 3 juta pengungsi. Dia menambahkan, isu tersebut juga dapat dibahas dengan Pemerintah Indonesia mengingat kebanyakan imigran gelap asal Afganistan yang masuk ke Indonesia adalah kelompok etnik yang berbahasa Persia.

Nuklir untuk perdamaian

Ali Fathullahi menjelaskan, teknologi nuklir yang dikembangkan Iran digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri. Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) secara teratur mengirim inspektur untuk mengawasi program nuklir Iran.

Menurut Fathullahi, negerinya tidak menyembunyikan hal apa pun terkait program nuklir dan pengayaan uranium Iran. ”Kalau Amerika menduga ada senjata nuklir, biar itu menjadi masalah orang Amerika saja. Biarkan mereka yang berpikir demikian,” kata Fathullahi sambil tertawa.

Perundingan Iran dalam isu nuklir, seperti dengan Uni Eropa, terus berlangsung. Delegasi luar negeri Uni Eropa sedang bersiap mengunjungi Iran dalam waktu dekat.

Beberapa diplomat Federasi Rusia yang ditemui dalam pertemuan di Universitas Paramadina mengakui, Iran masih menjadi salah satu mitra strategis Rusia di kawasan.

Isolasi Amerika Serikat memang menjadi berkah bagi bangsa Iran yang semakin mandiri. Ketika ditanya tentang pernyataan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton tentang AS tidak bisa sendirian menyelesaikan masalah dunia dan dunia tidak bisa menyelesaikan persoalan tanpa melibatkan AS, Ali Fathullahi mengatakan, pada masa mendatang ucapan itu akan dikenang sebagai sebuah lelucon…(Iwan Santosa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com