Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Kredit UKM, Malah Renovasi Rumah

Kompas.com - 04/12/2010, 21:41 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Senyum Ahmad Nawawi (43) sumringah usai menerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) Rp 50 juta dari Max Panjaitan, Ketua DPP Himpunan Pengusaha Mikro dan Kecil Indonesia (HIPMIKINDO) di Gedung JEC Yogyakarta, Sabtu (4/12/2010).

Warga Dukuh Gubug Rubuh, Desa Getas, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul itu tampak tidak grogi meski berdiri di hadapan Menteri Koperasi dan UMKM Syarifudin Hasan, pejabat Provinsi DIY, dan para tamu undangan. “Perasaan saya biasa saja. Tidak deg-degan karena sudah biasa,” katanya sambil duduk santai di kursi tamu.

Dana pinjaman yang diperolehnya itu rencananya bukan untuk modal usaha semata, melainkan juga ia pakai membangun rumah baru. Kebetulan pembangunan rumah baru miliknya masih butuh suntikan dana untuk merampungkannya.

Rumah barunya yang dibangun masih satu desa dengannya itu memiliki luas tanah 290 meter persegi. “Dana Rp 30 juta dari Rp 50 juta itu akan saya gunakan membangun rumah,” kata pengusaha mebel yang sudah merintis usahanya sejak 1995.

Pengusaha mebel itu hanya memakai Rp 20 juta sisanya untuk tambahan modal usaha. “Selama ini biaya hidup keluarga saya dari usaha mebel. Sebulan omzet jualan mebel Rp 5 juta dengan keuntungan bersih Rp 3 juta,” sahut Siti Rohimah (41), istri Nawawi yang duduk di samping kirinya.

Pemilik langganan mebel hingga daerah Jakarta itu mengaku sudah merintis usahanya 15 tahun lalu. Mereka melaluinya dengan berat, bahkan harus berutang kepada saudara maupun teman-temannya.

Pria dengan dua anak itu sejak pagi sudah ada di lokasi pemberian KUR di Jogja Expo Center Yogyakarta. Ia dijemput petugas Bank BNI yang menyalurkan KUR pukul 08.30 Wib.

Bersama istri, keduanya datang mengenakan baju batik bercorak warna hijau dan kuning. Ia duduk di barisan kedua, di depan tempat duduk mantan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi DIY, Syahbenol Hasibuan.

Adi Prabowo (33), Analis Kredit BNI KLN Wonosari yang mendampingi Nawawi dalam acara tersebut, mengatakan, asalkan usahanya berpotensi untuk maju dan mempunyai semangat kerja yang gigih, maka peluang mendapatkan KUR lebih mudah.

Nawawi mendapat KUR sejumlah Rp 50 juta, dengan jaminan tanah seluas 290 meter persegi. “Saat ini, pinjaman paling rendah adalah Rp 5 juta dan paling tinggi Rp 500 juta.”

Menteri Koperasi dan UMKM Syarifudin Hasan mengatakan, bagi yang mendapatkan KUR, agar tertib mengembalikannya. “Agar saudara-saudara yang lain juga mendapatkan kesempatan yang sama.”

Dalam sambutannya, ia berharap agar pengurus HIPMIKINDO Pusat maupun daerah supaya lebih serius membina usaha kecil dan mikro yang ada. Kontribusi paling tinggi dalam penurunan angka kemiskinan di Indonesia adalah usaha mikro.

Bendoro Raden Ayu (BRAy) Hj Joyokusumo yang baru saja dilantik sebagai Ketua Umum DPD HIPMIKINDO DIY Periode 2010-2015, mengatakan, “Bagi saya, KUR itu merupakan prioritas utama.”

Sebagai ketua umum, salah satu program kegiatannya adalah pembinaan kepada pengusaha kecil secara berkala dan bertingkat, mulai dari tingkat lokal, provinsi, hingga nasional. “Semuanya itu untuk kepentingan para pengusaha kecil di wilayah DIY,” tuturnya.

Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pembayun mewakili Sri Sultan Hamengku Buwono X yang berhalangan hadir, menjelaskan bahwa KUR jangan dianggap hibah, tapi anggaplah sebagai penyemangat supaya tingkat kreatifitas dan etos kerja masyarakat terus meningkat.

Ia berharap kepada pihak yang terkait agar jangan ada bunga yang memberatkan masyarakat, “Mbok.. yaho mengerti tentang keadaan ekonomi usaha mikro,” tuturnya.

Untuk Nawawi, GKR Pembayun memberikan pesan khusus, “KUR harus untuk usaha, jangan untuk keperluan yang lain, agar ke depan saat mengembalikan tidak keberatan,” pesannya. (Muhammad Nur Huda)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com