Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas-Kitacomm Belum Capai Kesimpulan

Kompas.com - 24/11/2010, 20:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com Pertemuan antara harian Kompas dan Kitacomm selaku konsultan humas Krakatau Steel dalam penjualan saham perdana (IPO), Rabu (24/11/2010), belum mencapai kesimpulan.

Ketua Bidang Pengaduan Masyarakat dan Penegakan Etika Dewan Pers Agus Sudibyo mengatakan, masih terdapat informasi asimetris dari kedua pihak yang harus diklarifikasi lebih jauh. "Informasi yang masih harus diverifikasi, dicek kebenarannya, belum ada kesimpulan fixed," kata Agus seusai mengonfrontasi kedua belah pihak di kantor Dewan Pers, Jakarta, Rabu.

Dalam pertemuan tertutup itu, Kompas dan Kitacomm memiliki pandangan yang berbeda. Pihak Kompas yang diwakili Redaktur Pelaksana Budiman Tanuredjo mengatakan, pihaknya berpandangan bahwa saham PT Krakatau Steel ditawarkan pihak humas (PR) kepada wartawan. Adapun pihak Kitacomm memandang wartawan yang meminta jatah saham.

Dalam perkara ini, Dewan Pers mengindikasikan adanya dua potensi pelanggaran etika yang dilakukan wartawan yang terkait. Pertama, jika terbukti wartawan yang aktif meliput di bursa saham ikut bermain saham, "Maka dia (wartawan) mendapat informasi (seputaran saham) duluan dibanding yang lain dan menggunakan informasi itu untuk kepentingan pribadi."

Kedua, meskipun tidak terbukti membeli saham, wartawan, kata Agus, dapat dikatakan melanggar etika jika terbukti berupaya mendapatkan kemudahan dalam membeli saham dengan menggunakan profesinya. "Melakukan lobi-lobi, pendekatan," tambah Agus.

Dewan Pers juga menegaskan, penanganan kasus yang sedang berjalan saat ini adalah kasus dugaan bahwa wartawan menggunakan profesinya untuk mendapat kemudahan dalam membeli saham, bukan dugaan pemerasan. "Dua kasus itu (mendapatkan kemudahan dan pemerasan) terpisah, meskipun mungkin pelakunya sama. Yang sedang kami proses yang pertama," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Nasional
    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

    Nasional
    Kualitas Menteri Syahrul...

    Kualitas Menteri Syahrul...

    Nasional
    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Nasional
    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Nasional
    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com