Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Des Alwi Layak Pahlawan Nasional

Kompas.com - 12/11/2010, 13:01 WIB

AMBON, KOMPAS.com — Anggota DPRD Maluku daerah pemilihan Maluku Tengah, Lutfi Sanaky, menyatakan, Des Alwi adalah seorang  tokoh yang pantas diusulkan menjadi pahlawan nasional. "Jika waktunya tiba, pemerintah hendaknya memberikan gelar pahlawan nasional kepada almarhum atas jasa-jasanya sebagai tokoh sejarah dan budaya," kata Ketua Fraksi Kebangsaan DPRD Maluku,  Lutfi Sanaky, di Ambon, Jumat (12/11/2010).
     
Des Alwi Abubakar kelahiran Banda Naira, 17 November 1927,  menurut Sanaky, dikenal sebagai sosok yang hidup sejak zaman pra-kemerdekaan sampai era memperjuangkan dan mengisi kemerdekaan Indonesia.
     
Des Alwi, katanya, yang memiliki empat anak (satu telah meninggal dunia) serta lima cucu itu dikenal sebagai salah seorang tokoh pelaku sejarah dari zaman penjajahan, tetapi pola hidupnya sederhana, ramah, dan bersahabat meskipun tergolong orang yang kaya.
     
"Jasa-jasa almarhum cukup besar sejak zaman Orde Lama di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno. Ia sudah ikut aktif memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia dan pernah menjabat sebagai diplomat di Swiss, Filipina, dan Hongkong, juga Duta Besar Indonesia untuk Malaysia," katanya.
     
Sanaky menambahkan, Des Alwi pada zaman pemerintahan Presiden Soeharto selama Orde Baru hingga Presiden Gus Dur, Megawati Soekarnoputri, dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga dihormati sebagai sejarawan.
     
Pola hidupnya patut diteladani oleh segenap masyarakat Maluku ataupun Indonesia secara nasional sehingga wajar kalau beliau harus dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. "Sebagai anggota DPRD Maluku, kami sangat merasa kehilangan seorang tokoh yang sudah menjadi milik bangsa ini," kata Sanaky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com