Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senin, Tim Investigasi MK Bertemu Hakim

Kompas.com - 07/11/2010, 22:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim investigasi penyelidikan dugaan makelar kasus (markus) di Mahkamah Konstitusi (MK) akan bertemu dengan sembilan hakim MK pada Senin (12/11/2010) malam. Pengamat politik Refli Harun yang memimpin tim tersebut mengatakan, kemungkinan pada pertemuan tersebut tim akan diberikan penjelasan tugas dan kewenangannya serta Surat Keputusan pembentukan tim.

"Kita direncanakan bertemu para hakim Senin malam. Mungkin nanti akan diberikan SK, penjelasan tugas dan kewengangan sekalian beramah-tamah," ujar Refli yang ditemui usai pemaparan survel Lembaga Survei Indonesia, Jakarta, Minggu (7/11/2010).

Menurut Refli, hingga kini tim tersebut belum mendapat SK pembentukan dari MK secara resmi. Refli sebagai Ketua tim juga belum diinformasikan perihal hak dan kewajiban mereka. "Kewajiban juga berarti memiliki tenggat waktu kerja, hingga saat ini belum jelas," katanya.

Adapun anggota tim investigasi berasal dari internal MK dan eksternal MK. Untuk tim eksternal selain Refli, adalah Adnan Buyung Nasution, dan Bambang Harimurti.

Tim investigasi tersebut bermula dari dugaan adanya makelar kasus dalam MK yang dilontarkan Refli dalam tulisan opininya berjudul "MK Masih Bersih?" di sebuah harian nasional edisi 25 Oktober. Dalam tulisannya tersebut Refli mengatakan bahwa dia pernah bertemu dengan warga Papua yang berperkara di MK dan menghabiskan milyaran rupiah untuk dibayarkan ke hakim.

Karena bersifat investigasi, kata Refli, tim ini akan bekerja secara tertutup mengungkap ada tidaknya makelar kasus di tubuh MK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com