Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampai Kapan Masalah Busway Selesai?

Kompas.com - 04/11/2010, 18:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengakui bahwa mundurnya penuntasan 15 koridor busway dikarenakan tingginya biaya pembangunan. Kapan akan diselesaikan? Entahlah.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2007-2012, Fauzi Bowo merencanakan untuk menuntaskan delapan koridor busway, yakni koridor VIII-XV. Rencana itu kemudian menemui berbagai hambatan. Hingga kini, baru koridor VIII (Lebak Bulus - Grogol) yang sudah dioperasikan mulai Februari 2009. Pemprov DKI kini tengah mengebut penyelesaian koridor IX (Pinangranti - Pluit) dan koridor X (Cililitan - Tanjung Priok) agar dapat beroperasi mulai akhir tahun ini.

Tahun depan, Pemprov DKI hanya akan menambah satu koridor lagi, yakni koridor XI (Kampung Melayu - Pulo Gebang) melalui dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2011. Adapun pada tahun 2012, koridor XII diharapkan sudah bisa melayani jalur Pluit - Tanjung Priok.

Sementara untuk koridor XIII (Blok M - Pondok Kelapa), koridor XIV (Manggarai - Depok), dan koridor XV (Ciledug - Blok M) masih terkendala masalah biaya.

"Karena koridor yang direncanakan berikutnya pembebasan lahannya sulit. Jadi kalau mau direalisasikan, juga harus pakai double track. Dari kemampuan anggaran tahun 2011 dananya enggak cukup," kata Fauzi Bowo di Balai Kota Jakarta, Kamis (4/11/2010) sore.

"Kita lihat nanti 2012 barangkali, maksudnya membangun elevated road untuk busway. Misal, Jalan Raya Pasar Minggu, kan ruwet, jadi busway-nya harus elevated," ungkapnya.

Ditemui secara terpisah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sarwo Handayani mengatakan bahwa pembangunan tiga koridor terakhir untuk busway itu tidak semudah rencanakan semula. Ketiga koridor itu, katanya, melewati jalur padat lalu-lintas seperti di Pasar Minggu dan Ciledug. Oleh sebab itu, pembangunan jalur bus transjakarta di tempat tersebut harus dilakukan dengan meninggikan jalur (elevated road) di atas jalan yang sudah ada.

"Kalau kita enggak lihat koridornya (di lapangan), saat dulu kita merencanakan kita narik jalurnya enak. Tapi setelah kita pelajari lalu-lintas di situ, enggak mungkin kita membangun koridor Pasar Minggu sampai pusat tanpa membuat jalan layang," katanya usai memaparkan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2011 di Balai Kota Jakarta, Kamis sore.

"Untuk tiga koridor terakhir, bukannya tidak feasible, tapi perlu waktu dan uang. Sangat mungkin tiga koridor itu dilanjutkan, jika kita ada bantuan (dana). Ini cukup berat, dalam arti mahal dan panjang," tambahnya tanpa menyebutkan berapa biaya dan waktu yang diperlukan untuk penyelesaian tiga koridor tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com